Media sosial tengah dihebohkan dengan tanaman yang diberi nama Janda Bolong. Banyak yang membagikan info di media sosial soal harganya yang mencapai Rp 100 juta.
Tanaman janda bolong memiliki nama ilmiah Monstera adansonii. Diberitakan Kompas.com, 5 September 2020, Monstera adansonii variegata ada yang terjual hingga Rp 95 juta-Rp 100 juta. Janda bolong juga dikenal dengan dengan sebutan tanaman keju Swiss.
Melansir United States Department of Agriculture Natural Resources Conservation Service, klasifikasi ilmiah tanaman ini adalah sebagai berikut:
-Kerajaan: Plantae
-Sub kingdom: Tracheobionta
-Divisi: Magnoliophyta
-Class: Lilliopsida
-Family: Araceae
-Genus Monstera Adans
Menurut Gardens By The Bay, Monstera adansonii memiliki daun dengan lubang berbentuk oval yang tidak beraturan dan daun hias yang bertepi penuh. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Monstera adansonii merupakan tanaman merambat dan cocok dijadikan tanaman teralis. Jika ditopang pada tiang, maka janda bolong akan tumbuh tinggi dengan daun semakin besar.
Jika dijadikan tanaman hias, tanaman ini biasanya tingginya sekitar 1 meter. Akan tetapi, jika di alam, tinggi janda bolong dapat mencapai 2-4 meter.
Mengutip The Spruce, Monstera adansonii memiliki kerabat yang mirip dengan jenis Monstera deliciosa. Keduanya sama-sama memiliki bentuk mencolok yakni daun yang berlubang.
Tempat hidup tanaman ini cocok dengan cahaya matahari tidak langsung, seperti tempat hidup aslinya di alam liar dan tumbuh di bawah naungan pohon. Tempat paling cocok adalah tanah berbasis gambut dalam lubang pot yang memiliki lubang drainase besar.
Gambut mampu menahan kelembapan di dalam tanah tanpa harus tergenang air. Untuk menjaganya tetap tumbuh, tempelkan jari ke dalam tanah untuk melihat seberapa basah atau kering tanah tersebut. Jika hampir kering, maka sirami dan jangan biarkan janda bolong mengering seluruhnya. Janda bolong memiliki sekitar 41 spesies yang masuk dalam genus Monstera, dan semuanya berasal dari Amerika Tengah dan Selatan.
Tulisan ini adalah bagian dari tugas dan pembelajaran kelas Manajemen Media Digital. Apabila ada kesalahan atau kekurangan mohon di maafkan” Lutvinda Bariq /MMD1