Faktual – Pandemi Covid 19 merupakan bencana bagi semua elemen manusia. Tak terkecuali bidang ekonomi, yang sangat terpengaruh. Menurut catatan IMF, diperkirakan “luka ekonomi” karena krisis global akibat pandemic virus corona ini lebih buruk dari perkiraan sebelumnya. IMF memprediksi output ekonomi dunia tahun ini akan menyusut hamper 5%, atau hamper 2% lebih buruk dari perkiraan yang dirilis oleh IMF diawal April. Dalam laporan terbaru juga disebutkan dengan penurunan maka dunia bakal kehilangan output ekonomi senilai US$12 triliun selama dua tahun.
Pun dengan Indonesia. Menurut Kepala Ekonom Centre Of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah Redjalam, Indonesia sudah berada pada ambang resesi ekonomi akibat pandemic. Untuk diketahui, resesi merupakan penurunan kinerja ekonomi yang berlangsung selama beberapa bulan dalam setahun.Meski demikian, Piter menilai hal terpenting yang perlu dilakukan saat berada di ambang resesi adalah menjaga dunia usaha dan sektor keuangan dapat berjalan.
Senada dengan Piter, Dirjen Dikti Kemendikbud mengatakan perguruan tinggi tercatat menjadi pencetak sumber daya manusia dalam pengembangan teknologi yang unggul, sehingga diharapkan menjadi kunci penting dalam pemulihan perekonomian. Saat ini beberapa perguruan tinggi telah menciptakan inovasi ditengah pandemic dengan menciptakan barang-barang yang bernilai ekonomi seperti ventilator yang bisa langsung digunakan. Nizam berharap spirit kewirausahaan seperti ini bisa di copy oleh perguruan tinggi lainnya dan ikut menguatkan ekonomi secara nasional.
“Tulisan ini adalah bagian dari tugas dan pembelajaran kelas Manajemen Media Digita. Apabila ada kesalahan atau kekurangan mohon dimaafkan” – Rian Wahyudi Putra Nteseo 1828121023