Faktual.id. Dalam sebuah investigasi selama sepekan, terungkap bahwa dua anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRCG) Iran diduga membantu Mossad Israel dalam operasi pembunuhan terhadap Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, pada 31 Juli 2024 di Teheran, Iran. Kedua anggota IRCG tersebut diketahui berasal dari Unit Keamanan Ansar al-Mahdi dan direkrut oleh Mossad untuk melaksanakan serangan terhadap Haniyeh.
Menurut laporan dari Anadolu Agency, kedua warga negara Iran ini menunjukkan perilaku mencurigakan saat mengunjungi wisma tempat Haniyeh menginap di Kompleks Saadabad, Teheran. Mereka diduga menanam bom di kamar yang biasanya digunakan oleh Haniyeh beberapa jam sebelum serangan terjadi.
Rekaman CCTV memperlihatkan dua anggota IRCG yang direkrut Mossad ini diam-diam memasuki kamar Haniyeh, menanam bom, dan dengan tenang meninggalkan tempat kejadian. Setelahnya, mereka segera dievakuasi oleh Mossad ke negara Eropa utara. Pembunuhan Haniyeh ini terjadi hanya sehari setelah pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, yang dihadiri oleh Haniyeh.
Tewasnya Ismail Haniyeh di Teheran memicu ketegangan baru antara Hamas dan Israel, dengan Hamas dan Iran menuduh Israel sebagai pelaku utama. Sementara itu, Tel Aviv belum mengonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya dalam insiden ini.
Di sisi lain, ketegangan antara Amerika Serikat dan Israel meningkat setelah Washington mengetahui bahwa Israel bertanggung jawab atas pembunuhan ini. Pejabat Gedung Putih dikabarkan marah karena langkah sepihak Israel dianggap menghambat upaya gencatan senjata di Gaza.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengimbau agar tidak ada pihak yang memperburuk konflik di Timur Tengah dan menegaskan komitmen kuat AS untuk membela Israel. Namun, Blinken juga mengingatkan bahwa setiap tindakan lanjutan hanya akan memperburuk situasi di kawasan tersebut.
Dalam perkembangan lain, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menjanjikan “hukuman keras” bagi Israel sebagai balasan atas tewasnya Haniyeh di Iran, yang juga menambah ketegangan di kawasan Timur Tengah.