Faktual.id, Jakarta, Indonesia — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor yang memiliki sejarah panjang sebagai peninggalan kolonial Belanda. Istana Negara Jakarta pernah menjadi tempat tinggal Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten, sementara Istana Merdeka dihuni oleh Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge. Di Bogor, Istana Kepresidenan pernah ditempati oleh Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff.
Jokowi mengungkapkan bahwa aroma kolonial masih terasa di kedua istana tersebut, membuatnya merasa seolah dibayangi setiap hari. Hal ini diungkapkannya dalam sebuah video yang diunggah oleh kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (13/8).
Jokowi menegaskan keinginannya untuk membangun Istana Negara yang baru di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Menurutnya, ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa ini mampu membangun ibu kota sesuai dengan visi dan rancangan sendiri, meskipun membutuhkan waktu yang panjang.
Proses pembangunan IKN dimulai pada 2021-2022 dan diperkirakan akan selesai dalam 10-15 tahun ke depan. Hingga saat ini, progres keseluruhan pembangunan baru mencapai sekitar 20 persen, dengan fokus pada pembangunan Istana Presiden, Wakil Presiden, dan kantor Kementerian di kawasan inti.
Di luar kawasan inti, pemerintah juga mulai membangun berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit dan hotel. Jokowi menekankan bahwa IKN dirancang sebagai kota masa depan dengan konsep forest city, yaitu kota yang memadukan hutan dengan pembangunan, bukan sekadar kota beton.
