Harga minyak dunia khususnya Brent diperkirakan masih tinggi hingga tahun depan. Salah satu pemicunya adalah konflik Rusia dan Ukraina.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menerangkan, harga rata-rata Brent Maret 2022 mencapai US$ 112,46 per barel. Harga Brent bahkan sempat menyentuh harga US$ 127,98 per barel pada Maret 2022.
“Harga masih diperkirakan masih cukup tinggi dalam 1-2 tahun ke depan. Paling tidak average 2022-2023 masih diperkirakan sekitar US$ 100 per barel,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (22/4/2022).
Pak Erick, Harga Pertalite dan LPG Beneran Mau Naik?
Dwi menjelaskan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan energi global pada kuartal I 2022. Pertama, kata dia, transisi energi.
“Terkait transisi energi di mana isunya net zero emission target yang mengubah strategi perusahaan-perusahaan migas dunia dalam rangka memenuhi kebutuhan energi global,” katanya.
Pertalite Bakal Naik Jadi Rp 10 Ribu? Wakil Sri Mulyani Beri Penjelasan
Kedua, pandemi COVID-19 yang mulai terkendali. Terakhir, konflik antara Rusia dan Ukraina.
“Yang terakhir yang sangat-sangat effect kondisi Q1 2022 adalah krisis di Ukraina, di mana terkait dengan Rusia dengan sekutu dan sebagainya,” ujarnya.
Disarikan oleh P.