Para ilmuwan baru-baru ini mengkonfirmasi temuan kasus varian ‘hybird’ Deltacron, yakni kombinasi varian Delta dan Omicron. Temuan tersebut dikonfirmasi melalui pengurutan genom yang dilakukan ilmuwan di IHU Méditerranée Infection di Marseille, Prancis.
Dikutip dari LiveScience, dalam makalah yang diunggah ke database pracetak medRxiv pada 8 Maret 2022 disebutkan, kasus tersebut telah terdeteksi di beberapa wilayah Prancis. Kemudian menurut database internasional GISAID, kasus juga ditemukan di Denmark dan Belanda. Secara terpisah, dua kasus telah diidentifikasi di AS oleh perusahaan riset genetika berbasis di California, Helix.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi temuan kasus Deltacron tersebut.
Diperkirakan, kombinasi dua varian Corona tersebut tidak memiliki perbedaan gejala dari varian-varian Corona sebelumnya. Namun begitu, berikut gejala Deltacron tetap harus diwaspadai:
1. Suhu tinggi
Dikutip dari Lancs Live, pasien Deltacron bisa merasakan panas hingga menyentuh area dada atau punggung, bahkan tanpa perlu mengukur suhu tubuh dengan termometer.
2. Batuk terus-menerus
Pasien Deltacron mungkin mengalami batuk terus-menerus selama lebih dari satu jam atau lebih, dalam 24 jam. Jika pasien sering batuk sebelum terkena COVID-19, pada gejala Deltacron, batuk akan timbul lebih sering daripada biasanya.
3. Kehilangan kemampuan mencium bau dan mengecap rasa
Pada gejala ini, pasien tidak bisa mencium bau apa pun atau merasakan rasa pada lidah. Pada beberapa kasus, pasien mungkin mencium bau atau mengecap rasa yang berbeda dari bau dan rasa yang normal.
Disarikan oleh P.