Faktual.id
RAGAM INFO Traveling

Dari Amerika Jagung Jadi Makanan Orang Miskin Di Pelosok.

Dari SD dulu, di sekolahan sering kali guru-guru dalam menjelaskan beberapa kali bilang, jagung adalah makanan pokok orang Gunungkidul dan beberapa masyarakat di Timur. Juga tiwul yang berasal dari singkong. Padahal jagung (Zea mays) dan singkong (Manihot utilisima sin. Manihot esculenta) aslinya berasal dari Amerika sana. Lalu nasi jagung dan tiwul ini kemudian nggak tau bagaiman asal usulnya menjadi identik dengan makanan orang miskin. Padahal Popcorn dan Sweetcorn, sama-sama jagung juga, hanya beda pengolahannya bisa naik kelas strata sosialnya, termasuk harganya. Jagung rebus di tukang bajigur dan popcorn yang disajikan di restoran harganya bisa selisih ibarat bumi dan langit. Padahal jagungnya ya itu itu juga. Hanya saja kadang tukang bajigur itu memakai jagung hibrida yang sejatinya untuk pakan ternak, bukan untuk dikonsumsi manusia.

Padahal dari nilai gizinya, terutama Vitamin C, karbohidrat, serat pangan, fosfor, kalium, tembaga, seng, dan beta karoten lebih banyak di jagung daripada beras padai. Bahkan beras padi tidak mempunyai beta karoten. Untuk jumlah energi hampir sama, walaupun lebih banyak sedikit nasi jagung dibanding nasi padi. Sedangkan lemak, untuk jagung hanya mempunyai 0,10 gram per 100 gram, sedangkan beras padi mempunyai 1,70 gram per 100 gramnya.

Hari ini karena beras padi habis, dan kebetulan ada stock beras jagung kuning maka saya merendam butiran beras jagung ini selama semalam, kemudian mengukus dalam magiccom layaknya memasak nasi beras, dan ternyata mateng. Lauknya cukup ikan asin dan tahu, dengan sambel terasi dan sayur pakchoy. Kemaren kebetulan baru bikin urap, dan sudah habis. Dulu waktu masih di kampung orang, memasak beras jagung ini ribet, lama, dan memerlukan bahan bakar yang banyak. Jagung harus ditumbuk sampai menjadi butiran kecil, direndam lama, dan dikukus. Untungnya masih pakai kayu bakar, jadi tidak boros gas LPG.

Di kampung, jagung ini biasanya dijadikan cadangan pangan. Jagung masih dalam tongkolnya digantung di para-para di dapur, diatas perapian, kadang kulitnya sampai menghitam Jagung ini menjadi awet karena terkena asap tiap hari yang mengandung etilen yang berfungsi sebagai pengawet. Kalau beras habis dan tidak punya uang, maka satu iket akan diturunkan, ditumbuk dan dibuat beras untuk makan. Atau kadang dicampur beras padi.

Biasanya makan nasi jagung ini pakai urap daun keningkir, daun singkong dan daun pepaya, dengan sambal kelapa yang pedas (ditambah kencur dan daun jeruk purut), dan lauk ikan asin atau peyek ikan asin. Sekarang kalau ke Jawa untuk dapat nasi jagung ini harus ke pasar tradisional, yang jualan biasanya pakai tenggok, dan pasti mbah-mbah yang sudah lanjut usia.

Salam – Anak Lereng Gunung Yang Sudah Hijrah Ke Batavia
#Nasijagung #Jagung #Corn

By Mahasiswa Stisip Widuri

Related posts

Inilah Alasan Jokowi, Mengapa Libur Idul Adha Ditambah.

Tim Kontributor

Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Menjalani Sidang Perdana

Tim Kontributor

“Jokowi Dikritik Mahasiswa: Universitas Tidak Perlu Menghalangi”

Tim Kontributor

Leave a Comment