Di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini melanda hampir di seluruh dunia membuat peraturan pemakaian masker semakin diperketat.
Akan tetapi, tak jarang pemakaian masker untuk mencegah penularan virus corona ini ternyata berisiko menimbulkan jerawat dan berbagai iritasi pada kulit wajah.
Dokter spesialis kulit dan kelamin N-Clinique di kawasan Bintaro Jakarta, Dr. Nenden Sobarna Prabu, SP.KK, menjelaskan pemakaian masker dapat memicu timbulkan reaksi acne mekanic, sehingga kulit menjadi bruntusan atau bahasa ilmiahnya leci, yang merupakan cikal bakal jerawat pada wajah.
“Penyebab jerawat bisa ditimbulkan dari pemakaian masker”, kata dr. Nenden
Dr. Nenden mengungkap ada beberapa faktor pemakain masker yang menimbulkan jerawat, diantaranya :
1. Tekanan dan gesekan
Menurut dr. Nenden, tekanan dan gesekan masker pada wajah dapat membuat sistem barrier kulit terganggu dan merangsang pertumbuhan jerawat.
2. Bikin kulit kering
Masker bedah yang sering dipakai tenaga medis tentu berbeda dengan masker kain yang dipakai masyarakat. Meskipun tekstur kain sepertinya lembut, masker kain dapat menyebabkan kekeringan.
Kondisi ini bisa menghasilkan minyak berlebih pada kulit, sehingga bisa memicu komedo, cikal bakal jerawat.
3. Bikin lembap
Perubahan temperature dan kelembaban disekitar wajah akan muncul jika memakai masker dalam waktu yang cukup lama.
Kondisi lembab inilah yang menyebabkan pori-pori tersumbat dan menimbulkan jerawat.
4. Pemakaian detergen
Sisa detergen yang dipakai mencuci masker kain dapat menimbulkan iritasi dan pori pori tersumbat, sehingga menimbulkan leci atau kulit bruntusan yang menjadi cikal bakal jerawat.
Meski bisa menyebabkan jerawat dan iritasi pada kulit wajah, dr. Nenden tetap mengimbau, penggunaan masker ini penting dilakukan oleh masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Untuk mencegah terjadi jerawat akibat pemakaian masker, cukup bersihkan minimal dua jam sekali kulit wajah dengan pembersih muka atau pelembab kulit wajah”, ungkap dr Nenden
Tulisan ini adalah bagian dari tugas dan pembelajaran kelas Manajemen Media Digital. Apabila ada kesalahan atau kekurangan mohon di maafkan” Endro Aji /MMD1