Beragam spanduk mendukung Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, memenuhi pintu gerbang kantor DPP PDI-Perjuangan di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024).
Menurut pantauan kami di lokasi, terdapat sekitar sembilan spanduk di gerbang DPP PDI-P.
Spanduk-spanduk berwarna hitam dan merah tersebut berisi pesan-pesan seperti “Wahai penguasa jangan ganggu Megawati Soekarnoputri”, “Utamakan kepentingan organisasi, singkirkan ambisi pribadi”; “Megawati Soekarnoputri simbol reformasi Indonesia” dan “Tragedi 27 Juli 1996 belum selesai”.
Selain itu, tertulis juga “Megawati Soekarnoputri, Yes” ; “Kongres! Nggak lah Yow”; “Mega yes, congres no”; “Kongres lagi, Kongres lagi, tak usyah yaa”; dan “Diam itu emas bukan berarti takut”.
Bendera Partai Demokrasi Indonesia yang lama juga terlihat di bawah bendera merah putih dan bendera PDI-Perjuangan.
Dua spanduk hitam besar digantung di depan kantor DPP, bertuliskan “#tidaklupa, #kamitidaklupa, Kudatuli”.
Sejumlah massa sudah berkumpul di depan kantor DPP PDI-Perjuangan, termasuk Sahrul Batubara (58) dari Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang bersama 60 orang lainnya akan mengikuti long march dari Kantor DPP PDI-Perjuangan menuju Komnas HAM di Jalan Latuharhary, Menteng.
“Ini untuk memperingati mengenang kejadian PDI Perjuangan (Kudatuli),” ujar Sahrul saat diwawancarai, Jumat.
Sahrul mengaku baru bergabung dengan PDI-Pejuangan setelah peristiwa Kudatuli terjadi, namun kesetiaannya terbukti kokoh karena telah bersama PDI-Perjuangan selama tiga periode.
Peringatan ini juga diikuti oleh beberapa organisasi masyarakat, termasuk Relawan Perjuangan Demokrasi (RepDem).
Diantara peserta yang hadir, Megafani (65), ikut long march sebagai bentuk solidaritas memperingati peristiwa yang menimpa partainya. Fani bergabung dengan PDI sejak tahun 1985, dan setelah perpecahan, ia memilih mendukung Megawati.
Massa akan melakukan long march dari Kantor DPP PDI-P di Jalan Diponegoro, Menteng, Cikini, menuju Kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhary, Menteng, dengan aksi dijadwalkan mulai pukul 14.00 WIB.
Peristiwa Kudatuli
Peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996 melibatkan perebutan kantor DPP PDI antara pendukung Megawati Soekarnoputri dan pendukung Soerjadi, menyebabkan 5 orang tewas, 149 orang luka-luka, dan 23 orang dinyatakan hilang.
Kerusuhan bermula dari dualisme kepemimpinan dalam PDI, dengan Megawati terpilih sebagai ketua umum melalui kongres luar biasa (KLB) di Surabaya, sementara Soerjadi juga mengklaim kepemimpinan berdasarkan KLB Medan.
Kerusuhan di kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat, tersebut melibatkan bentrokan massa yang berujung pada aksi kekerasan dan korban jiwa.