Rabu,13 Januari 2021 12:54 WIB
Hari ini Presiden Jokowi menjalani vaksinasi COVID-19 di Istana Kepresidenan. Jokowi akan menerima suntikan pertama CoronaVac dari Sinovac, vaksin Corona berbasis inactivated virus.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BOM) baru-baru ini mengumumkan hasil uji klinis vaksin tersebut. Terungkap, ada beberapa efek samping yang bisa muncul setelah penyuntikan. Di antaranya:
Efek samping lokal:
nyeri
- indurasi atau iritasi
- kemerahan
- pembengkakan
Efek samping sistemik:
- myalgia atau nyeri otot
- fatigue atau kelelahan
- demam.
Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan, berbagai efek samping tersebut dikategorikan ringan-sedang. Selain itu, efek samping juga tidak berbahaya dan bisa pulih kembali.
Sementara dikutip dari Health Shots berikut tiga efek samping vaksin COVID-19 yang teramati sejauh ini pada pemberian vaksin COVID-19 berbasis mRNA, seperti yang diproduksi Pfizer dan Moderna.
1. Nyeri pada area suntikan
Efek samping vaksin COVID-19 yang pertama adalah nyeri pada area suntikan. Vaksin Corona akan diberikan dalam dua dosis selang tiga minggu.
Berdasarkan data terbaru yang dikumpulkan dari 37.586 peserta yang mendaftar dalam uji klinis tahap 3, 18.801 peserta menerima vaksin, sementara 18.785 peserta telah menerima plasebo, efek samping yang paling sering dilaporkan orang setelah divaksin adalah reaksi di tempat penyuntikan.
Namun, beberapa dari peserta melaporkan adanya demam, kemerahan, hingga ada pembengkakan ringan di area bekas suntikan.
Dalam beberapa kasus ini, orang akan merasa agak sulit untuk menggerakkan lengan karena sakit.
2. Kelelahan, sakit kepala dan nyeri otot
Efek samping vaksin Covid-19 kedua juga meliputi kelelahan, nyeri otot, dan sakit kepala. Kelelahan akan terlihat pada 63 persen peserta, sementara sakit kepala dan nyeri otot bisa mempengaruhi masing-masing sekitar 55 persen dan 38 persen.
Umumnya gejala tersebut ringan dan akan membaik dalam waktu satu atau dua hari. Beberapa orang juga merasa nyeri sendi, menggigil, dan demam setelah penyuntikan vaksin dosis kedua.
3. Gangguan neurologis
Tingkat efek samping vaksin COVID-19 serius yang dilaporkan kurang dari 0,5 persen. Ada empat kasus Bell’s palsy atau kelumpuhan wajah pada orang yang diberi vaksin di Amerika Serikat (AS).
Namun, praktisi medis pun mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena kondisi ini konsisten jumlahnya dengan kasus yang dilaporkan sebelumnya. Namun di sisi lain, belum ada penelitian lebih lanjut yang menunjukkan bahwa kondisi itu disebabkan oleh vaksin.
Penulis : M.Zainal Mahasiswa Stisip Widuri