Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut pemberian vaksin COVID-19 booster atau dosis ketiga di Indonesia ditargetkan dimulai pada Januari 2022. Kini, uji klinis tengah dilakukan untuk membandingkan pemberian merek vaksin COVID-19 booster yang sama atau berbeda dengan dosis 1 dan 2.
“Kita juga sekarang sedang melakukan uji klinis dengan teman-teman dari perguruan tinggi apakah sama atau campur. Jadi istilahnya homologus atau heterologus. Diharapkan akhir Desember ini bisa selesai,” ujarnya dalam Rapat Kerja DPR RI Komisi IX bersama Menteri Kesehatan RI.
“Contohnya Sinovac-Sinovac-Sinovac, dibandingkan dengan Sinovac-Sinovac-AstraZeneca, dibandinkan Sinovac-Sinovac-Pfizer. Ini akan menjadi salah satu di dunia,” sambung Menkes.
Ia menjelaskan, mengacu pada negara-negara yang sudah memberikan booster, booster baru diberikan ketika sudah lebih dari 50 persen populasinya menerima dua dosis vaksin COVID-19. Indonesia diproyeksikan bakal mencapai vaksinasi 2 dosis untuk 50 persen populasi pada Desember 2021. Hal itulah yang menjadi pertimbangan RI untuk mulai memberikan booster vaksin COVID-19 pada Januari 2022.
Tak lain, agar RI tak dilihat sebagai negara yang memperlihatkan itikad baik lantaran masih banyak negara yang kesulitan memberikan vaksin COVID-19 dosis 1.
“Sekarang sudah jalan dan bisa dibandingkan mana yang memberikannya bagus sehingga nanti kebijakan yang dibikin bisa menjadi lebih baik karena berdasarkan bukti-bukti ilmiah,” pungkas Menkes. Disarikan Oleh MSLP