Faktual.id.JAKARTA — Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menyatakan bahwa PBNU saat ini tengah mendiskusikan pembentukan semacam panitia khusus (pansus) untuk mengembalikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke NU. Pansus ini akan disebut sebagai Tim Lima yang bertugas meluruskan sejarah PKB.
“Pansus tersebut akan disebut Tim Lima yang bertugas untuk meluruskan sejarah PKB,” kata Gus Ipul dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Gus Ipul berpendapat bahwa NU adalah pemilik sah partai politik yang dipimpin oleh Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar, yang dikenal sebagai Cak Imin. “PBNU sedang berdiskusi, dan jika diperlukan, pembentukan Tim Lima akan segera dilakukan,” ujarnya.
Ia mengkritik para elite PKB yang sering membuat pernyataan yang tidak sesuai dengan fatsun awal berdirinya PKB. Bahkan, ia menduga ada upaya sistematis oleh elite PKB untuk menjauhkan PKB dari struktural NU. “Langkah ini diambil setelah melihat pernyataan elite PKB yang tidak sesuai sejarah. Ada tanda-tanda mereka ingin menjauhkan PKB dari sejarah pendiriannya,” katanya.
Gus Ipul menegaskan bahwa PKB didirikan oleh struktur PBNU, dari pusat hingga ke cabang dan ranting pengurus NU. Tanpa struktur NU, PKB tidak akan pernah terbentuk. Ia juga menilai bahwa beberapa elite PKB menganggap PBNU tidak perlu didengarkan. Padahal, tanpa mendengarkan PBNU, PKB terbukti gagal dalam pemilihan presiden beberapa waktu lalu.
Tim Lima yang akan dibentuk ini akan menyerupai Tim Lima yang dahulu pernah dibentuk PBNU pada awal reformasi ketika mendirikan PKB. Tim Lima tersebut, katanya, akan segera diwujudkan jika mendapatkan persetujuan dari Rais Aam K.H. Miftachul Ahyar dan Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf. “Kami akan mengundang seluruh tokoh dan para aktivis NU untuk dimintai pendapatnya terkait hal ini,” kata Gus Ipul.
Belum diketahui ke arah mana pembentukan pansus ini akan bergerak, apakah akan menggulingkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dari jabatan Ketua Umum PKB atau tidak. Namun, perseteruan antara Gus Ipul dan Cak Imin bukanlah kali pertama terjadi.
Gus Ipul sempat mengomentari cuitan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di akun media sosial X beberapa waktu lalu yang menyebut “makelar bernama Saipul”. “Saya tidak tahu makelar yang dimaksud itu apa? Tapi mungkin sama dengan ‘konsultan, kongkonane wong kesulitan’ (suruhannya orang yang kesulitan),” ujar Gus Ipul sambil tertawa ketika ditemui di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Dalam cuitan Muhaimin di akun X @cakiminNOW, dituliskan “Selamat pagi para pejuang perubahan! Teruslah bekerja menjaga suara rakyat. Jangan hiraukan makelar yang namanya Saipul, mengatasnamakan NU, padahal cuma makelar”.
Meski hanya menyebut nama ‘Saipul’, cuitan tersebut diduga merupakan respons terhadap pernyataan Saifullah Yusuf yang mengajak PKB untuk kembali ke pangkuan dan jalan bersama Nahdlatul Ulama pada Minggu (18/2).
“Pernyataan saya apa ada yang salah? Saya hanya minta PKB percaya terhadap hasil hitung cepat. Di penghitungan partai politik mengakui hasilnya, tapi di penghitungan Pilpres belum mengakui?” ucap Gus Ipul.
Wakil Gubernur Jatim 2009-2019 tersebut menyarankan jika PKB adalah bagian dari NU, maka mereka harus meminta nasihat kepada Rais Aam serta Ketua Umum PBNU. “Jangan hanya klaim sebagai partai NU, tapi tidak pernah konsultasi, minimal minta nasihat. Sekali lagi, saya tidak paham cuitan beliau (Cak Imin), tapi lihat pernyataan saya baik-baik, bisa dibaca lagi. Silakan kalau mau dipertimbangkan, kalau tidak ya tidak apa-apa,” tutur keponakan Gus Dur tersebut.