Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Prof Arif Satria menerangkan perlunya investasi satelit untuk pendidikan guna mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) di keadaan pandemi COVID-19 ini.
Hal itu diungkapkan oleh Arif dalam acara Webinar Kampus Merdeka, Forum Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa Seluruh Indonesia 2020, Jumat.
“Kebijakan pembelajaran jarak jauh yang dikeluarkan Kemendikbud beberapa waktu yang lalu, kemungkinan masih akan berlanjut sampai pandemi COVID-19 benar-benar bisa diatasi, ” ucap Arif.
Arif menjelaskan, walaupun COVID-19 akan mereda, PJJ akan tetap diadakan, meskipun dengan skala yang lebih kecil
“Pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar akan menjadi hal yang mendasar, dan adanya pandemi ini bisa kita jadikan momentum untuk mulai mengembangkan teknologi pendidikan, salah satunya dengan satelit pendidikan, ” tambah Arif Satria yang juga menjabat sebagai Rektor IPB University.
Beliau menggambarkan, investasi Telkom Indonesia untuk Satelit Merah Putih sekitar Rp2,4 triliun. Sementara Telkom 3S membutuhkan dana sekitar Rp 3,1 triliun. Itu artinya, kebijakan bantuan kuota internet senilai lebih dari Rp7 triliun per semester untuk siswa, mahasiswa dan pendidik dapat dialihkan ke pengembangan satelit pendidikan.
Dengan satelit sendiri, maka pemerintah dapat menekan biaya subsidi kuota internet sehingga lebih efisien. Sementara mahasiswa, siswa, guru, dosen, juga dapat menikmati akses Internet lebih baik dan gratis, ” ujar nya.
Menurut ia, gagasan tentang pembuatan satelit pendidikan ini pernah disampaikan Arif saat bertemu Presiden Jokowi pada Senin (19/10) lalu di Istana Merdeka. Sumber
” Tulisan ini adalah bagian dari tugas dan pembelajaran kelas Manajemen Media Digital. Apabila ada kesalahan atau kekurangan mohon dimaafkan” Firly Maulida Aulia/MMD5.