FAKTUAL.ID, Jakarta –Juventus klub sepakbola raksasa dari Italia yang berdiri di Turin pada tahun 1897. Bicara tentang Juventus, rasanya tak lengkap tanpa kehadiran sang maestro bernomor punggung 10 ini, Alessandro Del Piero. Meski bergabung dengan Juventus sejak berusia muda, namun karirnya tidak dimulai di Turin, melainkan klub Serie B kala itu, yakni Padova.
Del Piero bisa bertahan di Juventus bukan hanya karena faktor kesetiaan, melainkan juga kualitas. Del Piero dikenal sebagai pemain kreatif hingga sang legenda kehormatan, Giampiero Boniperti, menyematkan julukan Il Pinturicchio kepadanya. Julukan itu terinspirasi oleh seorang seniman lukis ternama Italia di era renaisans, yang juga bernama Pinturicchio.
Dilansir dari Youtube channel Starting Eleven Story, Setiap menyebut nama Juventus maka akan selalu diingat nama Del Piero. Bak dua sejoli, mereka seperti memiliki hubungan cinta yang tidak bisa terpisahkan. Ditemukan oleh Giampiero Boniperti, debut pertama sang maestro itu dimulai dari tahun 1993, dimana umurnya masih 18 tahun.
Tak berjalan mulus, pada tahun 1993-1994 Juventus dan Del piero mengalami masa kesulitan dibawah asuhan Giovanni Trappatoni (Mr. Trap). Ia gagal mengulang prestasi pada decade 1980an dan menjadi musim terakhirnya di era itu. Setelah berganti kepemimpinan, Marcello Lippi hadir bak nahkoda yang tahu dimana kapal akan bersandar. Bersama Lippi, Del Piero menjadi senjata utama si Nyonya tua. Menggantikan Bagio menjadi Starter, Delpi sukses mengklaim Scudeto pertama setelah 9 tahun lamanya.
Setelah beberapa musim berlalu hal tak terduga terjadi, Penyerang legendaris Juventus dan timnas Italia ini pernah berurusan dengan cedera ACL pada 1998. Waktu itu, Alessandro Del Piero sedang berada di masa keemasan kariernya dan digadang-gadang akan menjadi penyerang terbaik dunia. Bahkan tanpa Delpi Juventus juga tidak bisa berbicara banyak, mereka hanya mampu menyelesaikan di peringkat 7 pada akhir musim.
Drama masih terus terjadi, malangnya bagi Delphi, Juventus berganti nahkoda kembali, kali ini Carlo Ancelotti ditunjuk menjadi pemimpin klub itu. Dibawah arahannya, Delphi tidak mendapatkan Starting Elevennya kembali. Namun tidak berkepanjangan, Ancelotti dipecat pada tahun 2001 karena seret gelar.
Lippi kembali lagi menjadi pahlawan Juventus yang kedua kalinya, menjadi keburuntungan bagi Del Piero, tak hanya menjadi pelatih kembali, Lippi memberi gelar El Capitan kepada Pria bernomor punggung 10 itu dengan menggantikan Antonio Conte karena semakin menua. Pasang Surut, Sempat Scudeto namun petaka bagi Delpi dan kawan-kawan yang harus melempar mereka ke dalam jurang. Pasalnya, Juventus mengalamin turun kasta pada tahun 2006 ke kompetisi Serie B, pada kasus skandal Calciopoli. Ini menjadi kasus memalukan dalam sejarah sepak bola khusunya Italia.
Kisah paling menariknya adalah dimana El Capitan enggan meninggalkan si Nyonya Tua. Tentu Saja, pintu terbuka dan suatu keuntungan bagi Delpi untuk pergi meninggalkan Juventus di usianya yang masih produktif. “Laki-laki sejati tidak akan pernah meninggalkan wanitanya” Jawab Del Piero kepada Wartawan. Kalimat itu menjadi booming dan Delpi mendapatkan penghargaan Mister Juventus oleh fansnya.
Disaat Masa sulit tak sedikit punggawa-punggawa Juventus pergi mengangkat kaki dari Turin, termasuk sang pelatih Fabio Capello. Namun tidak untuk Del Piero, Buffon, Nedved dan Trezeguet. Tak butuh waktu lama bagai sang kapten dan kawan-kawan untuk bergabung berkompetisi di Serie A, Pada 15 Mei 2007 Juventus kembali setelah menjuarai Serie B.
Titik balik itu bernama Andrea Agnelli di musim 2011-2012, Juventus langsung keluar menjadi Scudeto secara beruntun. Malangnya bagi Del Piero, Agneli sebagai presiden utama Juventus tak menjamin posisi sang kapten di skuad utama. Akhir dari cerita, Maksud hati masih ingin bertahan lebih lama, sang maestro harus dipaksa pergi dari Turin.
Sadar cinta tak berbalas, Del Piero harus menerima keputusan wanita yang sangat ia cintai. Dari 705 laga dan mengumpulkan 290 gol untuk sang kekasih dan ia menolak mempensiunkan nomor punggung 10 di Juventus dengan alasan, sang kapten tak ingin mematahkan generasi sepakbola Juventus yang ingin memakai nomor punggung 10, dia yakin pasti bahkan ada yang melampaui dirinya. Del Piero adalah manusia pertama yang membuat saya mencintai Juventus dan sepakbola.
Entah racun apa yang sudah beliau sebar sampai sekarang saya jadi jatuh hati dengan si nyonya tua. Forza Ale, Forza Juventus. Il Pinturricchio, pahlawan masa kecil, sampai masa tuaku. Sebut salah satu netizen, Prima Nurwiyadi di kolom komentar Starting Eleven Story. Sumber:
“Tulisan ini adalah bagian dari tugas dan pembelajaran kelas Manajemen Media Digital. Apabila ada kesalahan atau kekurangan mohon di maafkan” I Willy Fahrezi J Tobing /MMD4.