Hasil survei Litbang Kompas pada 27 Juli hingga 7 Agustus 2023 menunjukkan PDI Perjuangan masih menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi jika pemilu digelar pada saat survei dilakukan.
Berdasarkan hasil survei, PDI-P mencapai 24,4% kelayakan, naik 1,1% dari hasil survei sebelumnya pada Mei 2023.
“Capaian suara PDI-P ini menegaskan tren kenaikan suara partai berlambang banteng itu di tengah ketatnya pergerakan koalisi parpol menjelang pendaftaran capres,” tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Kamis (24/8/2023).
Dukungan suara untuk PDI-P ini tercatat terus naik jika dirunut sejak Oktober 2022, bahkan mendekati raihan suara pada awal periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Situasi serupa dialami oleh Partai Gerindra yang duduk di posisi kedua dengan elektabilitas 18,9 persen, yang bertambah 0,3 persen dibandingkan hasil survei sebelumnya.
“Capaian suara survei kali ini menjadi yang tertinggi sejak Januari 2015. Jika ditarik garis tren, elektabilitas Gerindra naik cukup signifikan selama delapan tahun terakhir meski hal itu masih fluktuatif,” tulis Litbang Kompas.
Menurut hasil survei, elektabilitas PDI-P dan Gerindra unggul jauh dibandingkan partai-partai lainnya.
Partai politik yang duduk di tempat ketiga, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), tercatat memiliki elektabilitas 7,6 persen.
PKB unggul sedikit dibandingkan Golkar yang punya elektabilitas 7,2 persen dan Partai Demokrat 7,0 persen.
Selanjutnya, terdapat Partai Keadilan Sejahtera (6,3 persen) dan Partai Nasdem (5,9 persen).
Adapun elektabilitas partai-partai lainnya tercatat berada di bawah ambang batas parlemen 4,0 persen, yakni Partai Amanat Nasional (3,4 persen), Partai Persatuan Indonesia (3,4 persen), dan Partai Persatuan Pembangunan (1,6 persen).
Partai-partai lain yang belum disebutkan di atas memiliki elektabilitas di bawah 1 persen.
Survei melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023 dan melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.
Metode ini menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen, serta margin of error penelitian ±2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
Disarikan Oleh ARS