Kabupaten Ciamis kembali masuk PPKM level 3 COVID-19. Ini berdasarkan Inmendagri nomor 47 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali. Berlaku sampai 18 Oktober 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Yoyo membenarkan Ciamis kembali level 3. Hal ini bukan karena penambahan kasus positif Corona atau peningkatan tingkat keterisian BOR rumah sakit. Namun karena capaian vaksinasi Corona di Ciamis masih terbilang rendah.
“Ini karena capaian vaksinasi Ciamis sebagai syarat agar berada di level 2 itu harus 50 persen untuk vaksinasi dosis 1. Sedangkan Ciamis baru 35 persen warga yang ber-KTP Ciamis,” ujar Yoyo kepada detikcom di kantornya, Selasa (5/10/2021).
Selain itu, syarat lain yang masih belum terpenuhi di level 2 adalah cakupan vaksinasi lansia Ciamis yang masih setengahnya dari target.
“Pusat menargetkan vaksinasi lansia itu 40 persen, sedangkan Ciamis baru 19 persen. Memang kondisi ini terjadi karena terbatasnya pasokan vaksin ke Ciamis,” jelas Yoyo.
Target vaksinasi Ciamis sebanyak 998.328 orang. Namun saat ini baru 350.449 orang. Untuk mencapai target 50 persen, Ciamis membutuhkan 150 ribu dosis vaksin.
“Ketersediaan sekarang 21 ribu ditambah yang akan datang 50 ribu dosis vaksin. Jadi kita masih membutuhkan sekitar 90 ribu dosis vaksin. Kita akan upayakan mencari ke pemerintah provinsi dan pusat,” jelasnya.
Target 50 persen ini harus tercapai dalam waktu 2 Minggu agar Ciamis kembali ke level 2. Untuk itu, Dinkes berupaya kerja sama dengan lintas sektor, seperti Camat, Desa, TNI-Polri.
Yoyo pun mengajak masyarakat dan para lansia untuk mau divaksinasi. Dengan datang ke Puskesmas wilayahnya. Saat ini Pemkab Ciamis gencar menggelar kegiatan vaksinasi.
“Pusat menargetkan dalam waktu 2 Minggu harus tercapai 50 persen untuk dosis pertama.Insyaalloh kamivaksinator siap, semoga vaksinnya juga tersedia,” jelasnya.
Cianjur Kembali Level 3
Kabupaten Cianjur kembali berstatus PPKM level 3, pada
hal selama beberapa pekan Cianjur berstatus level 2 bahkan nyaris menuj
u level 1. Capaian vaksinasi yang rendah menjadi penyebab naiknya level PPKM.
“Iya Cianjur jadi level 3 lagi, tapi bukan karena lonjakan kasus. Ini karena capaian vaksinasi,” ujar Bupati Cianjur Herman Suherman, Selasa (5/10/2021).
Menurutnya untuk kasus COVID-19 di Cianjur saat ini sudah turun drastis. Berdasarkan situs covid19.Cianjurkab.go.id, tercatat da
ri 10.836 kasus positif, sebanyak 10.610 orang sembuh, 201 pasien positif meninggal dan yang masih proses isolasi hanya 25 orang.
“Kasus positif aktif sangat rendah, bahkan sekarang yang dirawat di isolasi rumah sakit hanya 4 orang,” kata dia.
Namun Herman mengakui jika capaian vaksinasi Cianjur masih rendah, dari target 1,9 juta jiwa saat ini baru tercapai 22,01 persen atau 421.812 orang yang sudah divaksinasi.
“Kita memang masih rendah untuk vaksinasi, tapi kan itu juga bukan keterlambatan dari daerah. Kita hanya menjalankan, sedangk
an dari pusat stoknya minum. Jadi mau ngejar capaian juga sulit,” tuturnya.
Herman menegaskan jika penilaian tersebut tidak adil, mengingat kasus di Cianjur saat ini sudah rendah namun aktivitas masyarakat akan mengalami pembatasan ketat dengan status level 3.
“Tentu tidak fair, harusnya tidak dijadikan penilaian PPKM, tapi ada penilaian khusus. Misalnya Cianjur level 3 vaksinasi, sedangkan untuk PPKM levelnya sesuai dengan penanganan dan kasus ril. Ka
n kalau penilaian penanganan dan kasus sebenarnya kita itu level 1, tapi karena vaksinasi jadi ke level 3,” tuturnya.
Menurut Herman Cianjur bisa kembali ke level 2 jika capaian vaksinasi sudah 50 persen dari target. Namun hal itu membutuhkan waktu lama.
“Kita bisa cepat kalau pasokan vaksin dari pusat banyak. Tapi kan kondisinya stok terbatas, jadi mau ngejar 50 persen itu akan membutuhkan waktu. Kami berharap pemerintah pusat mempertimbangkan lagi penilaian capaian vaksinasi untuk PPKM level, terutama bagi daerah yang jumlah penduduknya tinggi,” pungkasnya.
Disarikan oleh P.