Jakarta – Cukup aneh ketika melihat banyaknya teman-teman yang sering keluar-masuk perusahaan dalam waktu singkat. Kebanyakan memiliki dalih seperti atasan yang tidak kooperatif, lingkungan kerja yang kurang nyaman dan tentu saja nominal salary yang dirasa tidak cukup. Apakah salah? Tidak juga.
Setiap profesi pekerjaan selalu memiliki tekanan tersendiri, baik dari atasan maupun partner selevel. Tentu saja hal tersebut membuat para pekerja akan sulit merasa nyaman ketika mengerjakan setiap tanggung jawab mereka. Sedangkan salary, kebutuhan yang terus meningkat memang memaksa kita untuk bisa mendapatkan bayaran yang lebih tinggi.
Hanya saja mental seperti itu akan sangat berbahaya jika terus dipelihara. Meski memiliki pengalaman yang banyak, berapa lama bertahan dalam sebuah perusahaan akan menjadi faktor kecil yang tetap akan diperhatikan. Hal ini sangat berhubungan dengan kesetiaan dan totalitas sebagai seorang pekerja.
Begitu pun urusan bayaran, kebutuhan memang meningkat tapi kembali lagi bagaimana seseorang mampu mengatur keuangannya. Sebesar apapun gaji yang diterima, selama tidak diimbangi dengan gaya hidup tentunya tidak akan pernah cukup. Lalu, seperti apa alasan yang dibutuhkan seseorang untuk resign dari perusahaan?
Pertimbangan yang harus dipikirkan adalah seperti jika gaji anda tetap cair di tanggal yang sama tanpa pernah terlambat, rasa stress atas tekanan pekerjaan yang masih bisa diatasi dan seperti apa jenjang karir yang tersedia di posisi saat ini. Kalau semua hal itu tidak terpenuhi, resign boleh jadi salah satu opsi untuk dipikirkan.
Simpelnya, ketika kita sampai di tempat bekerja dan setiap langkah anda terasa berat untuk menuju meja, barulah resign perlu dipikirkan. Walau begitu selama gaji yang dibayarkan masih cukup dan tak pernah terlambat, tekanan masih bisa ditangani serta jenjang karir yang jelas, rasanya tidak perlu terburu-buru untuk angkat kaki dari tempat bekerja sekarang.
Penulis : Rian Wahyudi Putra Nteseo, Mahasiswa STISIP WIDURI