Siapa yang tidak tahu dengan Jusuf Kalla( JK)? Betul, ia merupakan Wakil Presiden( Wapres) RI ke- 10 serta 12. Saat ini, tokoh asal Makassar itu medapat sorotan publik, karna dianggap kekanak- kanakan, tidak mencerminkan seseorang negarawan. Laki- laki yang akrab disapa JK ini jadi salah satu orang terdepan yang mengkritik banyak kebijakan Presiden Joko Widodo( Jokowi). Yang jadi soal, JK sempat jadi bagian dari pemerintahan Jokowi( 2014- 2019), yang mana ikut membuat kebijakan tersebut. Tetapi, saat ini JK semacam amnesia, lupa kalau Jokowi sempat berjasa memilihnya jadi Wapres RI ke- 12.
Ini Kritik JK
Soal jalur rusak di Lampung, misalnya, JK menyoroti kebijakan pemerintah yang malah lebih mementingkan pembangunan jalur tol.
” Baru- baru ini viral mengapa jalur di Lampung serta pula di Makassar rusak. Di lain pihak kita pula bangga kalau pemerintah juga waktu saya pemerintah, sanggup membangun ribuan jalur tol,” ucap JK dalam pidato HUT ke- 21 Partai Keadilan Sejahtera( PKS) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu( 20/ 5/ 2023).” Tol itu berarti supaya tidak macet, berarti sekali jalur tol. Namun 170. 000 jalur rusak di Indonesia, itu informasi BPS,” sambungnya.
Baginya, kebijakan ini menimbulkan asumsi kalau hanya orang mampu yang dapat melewati jalur mulus. Tetapi, dia pula ikut bertanggung jawab atas kebijakan itu sebab sempat jadi wapres Jokowi. Dalam kesempatan yang sama, JK pula menyoroti utang Indonesia yang terus membesar. Besaran nominal itu membuat pemerintah butuh membayar Rp 1. 000 triliun tiap tahunnya buat kewajiban utang.
Tidak hanya itu, JK pula lebih dahulu mengkritik kebijakan mobil listrik pemerintah yang dianggapnya cuma memindahkan emisi. Karena, emisi yang lebih dahulu berasal dari knalpot mobil saat ini berpindah dari asap Pembangkit Listrik Tenaga Uap( PLTU) yang jadi sumber tenaga listrik buat mobil.
” Mobil listrik itu buat kurangi emisi kan, tetapi setiap malam itu mesti di- charge, jadi sangat bergantung kepada pembangkit,” ucap JK dikala ditemui di Universitas Paramadina Kampus Cipayung, Jakarta Timur, Selasa( 23/ 5/ 2023).
” Jika pembangkitnya tetap PLTU itu cuma pindah emisi dari knalpot mobil ke cerobong PLTU,” lanjutnya.
Tahun politik
Pengamat politik Universitas Indonesia( UI) Cecep Hidayat memperhitungkan, pergantian sikap JK ini tidak lepas dari tahun politik.
Terlebih, JK disebut dekat dengan salah satu bakal calon presiden( bacapres) Anies Baswedan.” Perilaku JK saat ini ini tidak dapat dipisahkan dengan keadaan menjelang pemilu 2024,” kata Cecep, Rabu( 24/ 5/ 2023). ” Sebab setelah itu JK berada di belakang Anies, pasti ia wajib konsen mengampanyekan Anies,” imbuhnya.Terlebih, Anies ialah antitesis Jokowi. Dengan begitu, model kampanyenya merupakan mengkritik kebijakan pemerintah.
Baginya, kritikan JK ini menunjukkan adanya prakondisi buat menghasilkan opini kalau Jokowi mempunyai kekurangan. ” Sehingga butuh mencari pengganti Jokowi dengan orang yang melaksanakan perubahan, dalam perihal ini Anies Baswedan,” ucapnya. Tetapi, kritikan JK terhadap pemerintah Jokowi malah sama halnya melanda dirinya sendiri. Alasannya, dia ialah pasangan Jokowi pada pemerintahan periode awal.
Disarikan Oleh JMKP