Aksi unjuk rasa forum solidaritas mahasiswa Papua yang mendukung Papua merdeka di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dibubarkan oleh sejumlah anggota organisasi kemasyarakatan (ormas). Upaya pembubaran tersebut lantas beredar luas hingga viral di media sosial (medsos).
Dalam video yang beredar, awalnya tampak sejumlah peserta unjuk rasa yang berada di Jalan AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, Makassar, Selasa (26/10). Mereka kemudian diserang sejumlah pria anggota ormas.
Tampak seorang pria mengenakan baju hitam memegang kerah baju pengunjuk rasa berjaket kuning dan mendesaknya untuk mundur. Saat didesak mundur, pengunjuk rasa berjaket kuning itu juga tiba-tiba mendapat tendangan dari seorang pria lainnya yang menggunakan helm.
Meski mendapatkan intimidasi, pengunjuk rasa berjaket kuning dan sejumlah rekannya yang lain tersebut tampak tetap berusaha menyuarakan pernyataan sikap sehingga sejumlah anggota ormas kembali melakukan tendangan dan dorongan.
Kericuhan tersebut membuat dua polisi di lokasi menengahi keributan dengan cara menenangkan kedua belah pihak. Pria anggota ormas juga tampak diminta mundur.
Sementara itu, dalam potongan video lainnya, tampak kericuhan dengan saling serang antarmassa.
Kapolrestabes Makassar Kombes Witnu Urip Laksana turut buka suara terkait insiden di video viral. Dia menyebut peserta unjuk rasa yang dicoba dihalau ormas itu menyuarakan Papua merdeka.
“Itu demo mau lepaskan Papua dari NKRI,” ujar Witnu kepada detikcom, Rabu (27/10).
Witnu mengatakan tak ada yang diamankan buntut kericuhan tersebut. Dia menyebut polisi hanya melakukan upaya pembubaran terhadap dua kelompok massa yang bertikai.
“Dibubarkan,” katanya.
Disarikan oleh P.