Suasana hangat mulai terasa di konstelasi Pilres 2024.
Menyusul pernyataan PKB yang akan mencabut dukungannya terhadap kubu Prabowo Subianto jika calon wakil presiden yang diajukan bukan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Baru-baru ini, kata Ketua Gabungan PKB itu, meski sudah beraliansi dengan Gerindra, PAN, dan Golkar, sebagian kelompok lain masih berharap PKB berpihak pada mereka.
Artinya PKB diharapkan dan dicintai oleh semua golongan dan angkatan. Untuk itu, menurut Cak Imin, dirinya berharap Prabowo Subianto maju dalam pilpres dengan menggandengnya sebagai wakil.
Sehingga dengan begitu, menurut Cak Imin, PKB akan habis-habisan memenangkan Pilpres 2024. Namun sebaliknya jika tidak, maka Cak Imin tidak mau bertanggung jawab karena kemungkinan Prabowo kalah semakin besar.
“Ketua umumnya dihajar, ketua umumnya difitnah, toh kita tetap berdiri tegak dan sampai hari ini, semua ingin bersama PKB. Saya ini dan kita ini kan sudah koalisi, sama Gerindra sama PAN, sama Golkar. Kemarin dihubungi sama Pak Ganjar, diajak makan siang,” kata Cak Imin dalam video yang diunggah akun Twitter @langitan99, Senin (21/8/2023).
Menurut Cak Imin, saat bertemu Ganjar, ia dirayu agar PKB bergabung bersama koalisi PDI Perjuangan.
“Masih dirayu-rayu supaya bersama PDI Perjuangan. Jangan negatif dulu, itu artinya PKB diharapkan dan dicintai oleh semua kelompok dan kekuatan,” ujar Cak Imin.
Namun katanya, pihaknya menjelaskan bahwa PKB sudah berkoalisi dengan Gerindra dan mendukung Prabowo, sehingga Ganjar mengerti.
“Tapi kita sudah jelaskan, kita sudah bersama Gerindra dan Prabowo, sehingga Pak Ganjar sabar, cari teman yang lain dulu,” katanya.
Cak Imin menjelaskan, Prabowo akan menjadi presiden jika wakil presiden pasanganya di Pilpres adalah dari PKB.
“Insya Allah, Prabowo Presiden kalau wakilnya PKB. Tapi kalau Prabowo tetap maju, wakilnya bukan PKB, saya tidak bertanggung jawab. Setuju?,” katanya yang dibalas dengan teriakan setuju.
“Kalau Pak Prabowo maju, bersama wakilnya PKB, kita akan all out dan habis-habisan memenangkan Pemilu 2024. Kalau tidak tunggu komando dari saya,” ujar Cak Imin.
Sosok Cawapres Prabowo
Sebelumnya Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengklaim peluang Prabowo menang di Pilpres 2024 makin besar.
Namun sosok calon wakil presiden menjadi penentu. Sosok Erick Thohir dipandang sebagai cawapres yang pas bagi Prabowo.
“Karena peluang untuk menang (Pilpres 2024) Pak Prabowo dengan survei Pak Prabowo yang tinggi, pak Erick tinggi, kemudian masih muda, energik, punya prestasi, saya kira tepat kalau nanti Pak Prabowo ambil ET,” kata Yandri di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta.
Yandri mengatakan hasil survei Erick Thohir belakangan ini menunjukkan tingkat elektabilitas tinggi di sisi cawapres.
Karenanya, ia mengatakan sikap PAN mengusulkan Erick bukan hal subjektif.
Nama Erick menempati posisi pertama sebagai cawapres pilihan publik menurut survei Indikator Politik yang digelar 20-24 Juni.
Elektabilitasnya tercatat sebesar 22,9 persen.
Sementara Lembaga Survei Indonesia (LSI) pun merekam hal yang sama dalam survei pada 1-8 Juli.
Dalam simulasi 24 nama cawapres, Erick ada di posisi teratas dengan elektabilitas 14,3 persen.
“PAN sangat objektif mengusulkan ET itu,” kata dia.
Terpisah, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bicara kemungkinan putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Airlangga mengatakan opsi itu bergantung pada dinamika yang akan terjadi. Menurutnya, saat ini adalah babak terakhir penentuan kandidat pilpres.
“Ya ini kan the last chapter masih ada beberapa perkembangan. Kita lihat perkembangan selanjutnya,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Airlangga mengaku belum ada keputusan spesifik tentang cawapres pendamping Prabowo.
Namun, empat partai telah sepakat untuk menentukannya bersama-sama.
“Kemarin baru kita buat kerja sama di mana keputusan strategis dibicarakan ketua umum empat partai,” ujar Airlangga.
Disarikan Oleh ARS