Dalam dukungan langka untuk invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan dukungan kuat untuk Presiden Vladimir Putin. Dalam percakapan telepon dengan Putin, Maduro mengecam Amerika Serikat (AS) dan NATO.
Seperti dilansir AFP, Rabu (2/3/2022), dukungan Venezuela untuk Rusia itu disampaikan Maduro dalam percakapan telepon dengan Putin.
Disebutkan juga oleh Kremlin bahwa pimpinan Venezuela itu juga mengutuk tindakan destabilitas yang dilakukan AS dan NATO. Maduro juga disebut menyinggung kampanye ‘kebohongan dan disinformasi’ Barat.
Dalam panggilan telepon dengan Maduro, sebut Kremlin, Putin bersikeras menyatakan bahwa tujuan serangan militer adalah untuk ‘melindungi penduduk sipil’ di wilayah separatis Donbass. Selain itu, serangan juga menuntut agar Kiev mengakui kedaulatan Rusia atas Krimea yang dicaploknya pada 2014.
Penyataan Kremlin itu menyebut bahwa Putin juga berusaha untuk memastikan posisi Ukraina “netral dan non-nuklir” terhadap Rusia.
Setelah panggilan telepon itu, Maduro memposting di Twitter dengan foto dirinya dan Putin. Maduro mengatakan kepada Putin bahwa Venezuela mendukung dialog untuk menjaga perdamaian.
“Mendukung pemahaman dan dialog sebagai cara untuk menjaga perdamaian,” katanya.
Venezuela, Kuba, dan Nikaragua merupakan sekutu Rusia di Amerika Latin.
Sementara itu, AS dan belasan negara lainnya tidak mengakui pemilihan kembali Maduro pada 2018 lalu. Mereka menganggap pemilihan itu curang.
Kembali pada invasi Rusia di Ukraina, sejauh ini ratusan orang tewas dan hampir 680.000 orang telah meninggalkan Ukraina sejak Putin memerintahkan invasi militer ke Ukraina pada Kamis (25/2) lalu. Serangan itu terjadi setelah Rusia gagal mendapatkan jaminan bahwa NATO tidak akan memperluas aliansi militernya ke arah timur.
Disarikan Oleh P.