Faktual.id
Bisnis EKONOMI POLITIK Politik Dalam Negri

SANG UNTOUCHED, LORD VOLDEMORT YANG NAMANYA TIDAK BOLEH DISEBUT

Yang harus diwaspadai adalah, ada kekuasaan diluar kekuasaan ini yang menginginkan mengakhiri penguasa ini mengakhiri kekuasannya segera, sebelum masanya berakhir. Dan kekuasaan ini kuat, memegang dan menguasai banyak modal di sektor penting. Sebut saja kekuasaan ini Untouched, tidak tersentuh. Atau kalau boleh meminjam bahasanya Hary Potter, ya Lord Voldemort, dia yang namanya tidak boleh disebut. Lord Voldemort ini bukan dari kalangan oposisi, juga bukan dari kalangan ormas, justru oposisi dan ormas yang berseberangan dengan penguasa ini sering dijadiin bahan mainan oleh Lord Voldemort tanpa mereka tau. Saya sih tidak ada urusannya asal dilakukan secara konstitusional.

Pemegang modal ini celakanya tau situasi, dan memanfaatkan situasi. Memanfaatkan dan memprovokasi elemen massa yang besar, menunggangi dan mendanai tanpa diketahui yang ditunggangi, biar chaos. Bahkan mengeluarkan modal besar supaya tercipta martir di beberapa event yang sengaja disetting untuk chaos, tapi dari beberapa settingan tahun ini, belum berhasil pula. Bahkan kekuasaan ini pernah menggelontorkan uang besar untuk memulangkan tokoh yang ada di luar negeri waktu lalu, kemudian memprovokasi massanya untuk berbondong-bondong menjemput, waktu itu, jika tokoh ini pulang, sudah pasti ditangkap aparat, pengikutnya akan marah, dan akan dibikin chaos, akan ada banyak martir disini. Untungnya pihak lain tau dan menahan serta membatalkan ticket yang sudah dipesan. Jadi chaos di Jakarta gagal. Uang setengah milyar pun melayang. Jadi pimpinan ormas inipun, juga jadi bahan mainan Lord Voldemort. Saya tidak tau, mereka tau atau tidak?

Yang kasihan itu ya ribuan massa yang tiap kali berbondong-bondong membela sesuatu sesuai keyakinannya, dengan ikhlas. Mereka ini tidak tau kalau sedang dimanfaatkan untuk menggoyang penguasa, padahal tujuan mereka ya sesuai keyakinannya. Akhirnya, petugas keamanan dan para massa ini yang menjadi korban. Si Lord Voldemort ini, yang tidak punya massa, tapi punya dana besar, ya mendompleng kesana-kemari. Lord Voldemort ini sudah mendompleng aksi sejak menggulingkan Gubernur yang akhirnya memang harus nginep di Kelapa Dua sana, ini memang bukan kepentingan si Unthouced saja, tetapi juga banyak pihak. Juga memanfaatkan dan membiayai demo menolak RUU KUHP kemaren yang tidak bisa juga memunculkan martir supaya rakyat marah dan chaos.

Targetnya sebenarnya membuat Jakarta Chaos, yah minimal seperti 97-98 lah. Untungnya beberapa kampus besar mencium ini, jadi walaupun dibully di jejaring sosial, banyak kampus ternama yang tidak ikut turun ke jalan. Beberapa kali turun pun ya sekedarnya saja, yang penting bendera BEM nya nongol. Beberapa kampus yang turun, mendapat jatah 5-20 juta oknum BEMnya. Paling banyak sih malah untuk membayar anak-anak untuk pura-pura menjadi anak STM yang sebagian dicekoki narkoba. Anak STM beneran yang demo juga banyak, tapi sebelum gelap sudah pulang. Anak STM settingan ini, mendapat upah duaratus ribu per orang, dan memang nyalinya gede banget, berhadap-hadapan sama Polisi ketika bentrok di Slipi pantang mundur, ditembakin gas air mata, maju terus, bahkan bisa merebut tameng Polisi. Saya ada disana sampai subuh, jadi tahu kejadiannya, sampai mereka ditangkap, dan kebanyakan memang teler dan bukan anak-anak Slipi atau STM. Waktu gegeran menolak RUU KUHP ini sebenarnya sudah ada settingan dari Lord Voldemort, beberapa pendemo akan ditembak supaya ada martir, seolah olah ditembak aparat, jadi ada alasan buat chaos. Untungnya aparat tau, jadi segera dikeluarkan perintah untuk tidak membawa senjata dengan peluru tajam. Kesal lah si Lord Voldemort.

Tapi ya cerita-cerita seperti ini memang bukan konsumsi publik atau konsumsi media, walaupun wartawan banyak yang tau. Karena kadang beberapa media pun ada yang merupakan milik si Untouched atau Lord Voldemort tadi. Juga kalau diceritakan ke masyarkaat umum, ya nggak bakalan percaya, apalagi yang sering demo. Mereka akan menjawab murni, untuk membela kebenaran, dan lain-lain. Ini memang bener, karena elite atasnya saja, korlapnya juga tidak tau kalau mereka didanai dan ditunggangi. Ada memang yang mendanai terang-terangan, dalam bentuk nasi, minuman dll, tapi ini juga bukan Lord Voldemort. Misalnya pas demo menolak RUU KUHP waktu itu, ribuan nasi kotak berlogo OK OC banyak disebar ke pendemo, tapi ini tidak ada kaitannya sama si Lord Voldemort, ini urusan politik saja, karena si pencetusnya sering dibackup sama massa yang demo. Ini urusan timbal balik saja, dan ini juga fair. Beberapa organisasi buruh sering terima uang dari Lord Voldemort ini. Mereka ini paling gampang di provokasi.

Hebatnya si Untouched ini, kadang bisa membuat beberapa oposisi dengan sukarela dan tanpa sadar ikut-ikutan menggelontorkan dana unntuk bikin chaos. Penguasa sih tau, tetapi juga tidak akan perang head to head, mereka hanya bermain catur buta. Kadang mereka bertemu, dan ada beberapa yang juga disusupkan di pemerintahan. Bahkan beberapa ormas besar pun, aksinya dimanfaatkan oleh Lord Voldemort ini untuk menggoyang Pemerintah. Sayangnya, rantai Lord Voldemort ini panjang, jadi susah untuk diusut, sampai yang dimanfaatkan pun, terutama yang di lapangan tidak tau. Atau kalau dikasih tau, ya tidak akan percaya. Tapi beberapa orang Lord Voldemort ada di antara mereka, beberapa juga menerima dana operasioal, tapi bersih, tidak akan ada bukti.

Jahatnya Lord Voldemort ini, mengadu domba rakyat dan penguasanya, tanpa mereka sadar. Atau memanfaatkan momen lain. Kita lihat di berita sih normal-normal saja. Oh ada demo menolak RUU KUHP misalnya. Oh ada Bom di Sarinah. Oh ada gedung pemerintah kebakaran. Oh di sana, jauh di timur ada gerakan ini itulah. Yang membuat gerakan kadang juga murni, inisiatif sendiri, berdasarkan idealisnya sendiri, berdasarkan keyakinannya, entah agama, atau nasionalismenya. Darimana urusannya si Lord Voldemort ini ke gerakan mereka? Ini bisa satu semester sendiri kalau didiskusikan di Program Pasca Sarjana di Prodi Kajian Stratejik Intelijen UI sana.

Nah buat teman-teman, harus hati-hati, jangan sampai kejadian di Tol Japek ini, ditunggangi oleh Lord Voldemort. Ini bahan bagus buat mereka, dan sangat menarik untuk diolah. Situasi ini sudah mereka harapkan dari kapan tau. Mereka malam ini sudah berhitung, memetakan situasi, dan menyiapkan dana untuk bikin chaos dengan beberapa skenario. Jika terjadi chaos, mereka yang untung. Pola demikian ini, sudah sering terjadi di beberapa negara lain. Dulu ada mantan petinggi militer yang memang bisnisnya bikin chaos, sekarang kelihatannya sudah diamankan. Contohnya kasus kerusuhan oleh teman-teman dari Timur beberapa kali, termasuk di Yogya. Kasus Vihara yang dibakar gara-gara salah satu jemaatnya komplain masalah speaker Masjid. Kasus Warteg di Tangerang yang jualan pas bulan puasa, akhirnya jadi rusuh. Normal kan kalau kita lihat kasusnya? Tidak! Ini nilainya 500 juta sampai 1 milyar.

Lalu tujuan Lord Voldemort ini apa? Lord Voldemort ini, lewat beberapa jaringannya masih menguasai sekitar 25% perputaran uang di Indonesia. Ada kerugian triliunan rupiah gara-gara kebijakan yang dibuat, baik di tingkat Pemda maupun Pusat. Jadi ketika kebijakan-kebijakan tidak memihak, tidak bisa diajak kompromi, ya harus dilengserkan. Dulu ada lho, model Lord Voldemort ini yang punya kemampuan mengubah pasal dalam UU. Jika lewat politik tidak bisa, ya cara lain. Awas, dengan pola Lord Voldemort ini, sudah ada beberapa negara yang runtuh.

#Salam Lulusan Gryffindor, dari Hogwarts School Of Witchsraft And Wizardy

Related posts

Gibran dan Menag Salat Jumat Bareng di Masjid Istiqlal

Tim Kontributor

Akibat Baliho Caleg PSI Yang Terlalu Besar Ini, Mengakibatkan Seorang Pengendara Motor Tertimpa

Tim Kontributor

Ini Dia Profil Ketua MK Suhartoyo yang Pimpin Sidang Penolakan PHPU Dan Sempat Terseret Kasus BLBI

Tim Kontributor

Leave a Comment