Calon presiden (capres) Prabowo Subianto kedapatan tidak koheren saat menjawab pertanyaan masyarakat, saat menghadiri pertemuan dengan perwakilan Kiai se-Indonesia di Malang, Sabtu (18/11/2023).
Komentar Prabowo yang dianggap tidak sesuai itu viral di jejaring sosial X (Twitter) pada Minggu (19/11).
Banyak pertanyaan yang dilontarkan, antara lain tentang solusi Prabowo Subianto terkait ekspor selain nikel dan batu bara, kepentingan capres terhadap kiai, serta pangan kepada pelajar.
Jawaban yang diberikan oleh Prabowo kemudian mengarah ke pendapatan negara yang harus bisa dikelola dengan baik.
Menurut Prabowo, kekayaan Indonesia harus bisa dikelola dengan baik agar pendapatan negara naik untuk bisa mengeksekusi janji-janji capres.
Hal ini disampaikannya ketika menjawab pertanyaan warga lain yang menyinggung mengenai regulasi soal ekspor selain nikel yang tidak ada di Malang.
“Kalau tadi bapak paparkan jawabannya seperti nikel, biji besi, tapi di Malang, mohon maaf itu tidak ada. Yang ada ketela pohon, singkong,” ucap seorang penanya.
Prabowo kemudian menjelaskan bahwa produksi dan eskpor aspal memang berasal dari Pulau Buton. Namun penghasilannya bisa dialirkan ke guru di sekolah, rumah sakit, dan lainnya.
Ia juga mengaku bahwa pengelolaan singkong dan ketela mungkin penting untuk Indonesia, dan bisa menggantikan impor gandum yang selama ini dilakukan.
Jawaban Prabowo ini kemudian dinilai tidak nyambung karena kurang penjelasan dan tak mengarah ke pertanyaan yang diajukan.
Padahal sang penanya juga menginginkan solusi dari Prabowo soal bagaimana regulasi ekspor singkong dan ketela pohon bisa dilakukan. Sayangnya jawaban tersebut tidak diberikan oleh sang Menteri Pertahanan.
Netizen pun melihat bahwa Prabowo blunder dan kerap memberikan jawaban berbeda dari apa yang ditanyakan kepadanya.
“Emosi masih tinggi, terlalu memaksakan, harus simpel aja jawabnya semua aspirasi bapak ibu akan kami perjuangkan. Udah kenapa sampai ngomong kita mau ngasih,kalo ngak mau ya Ngak apa2, arogan ini pak,” komentar netizen di platform X.
“Jawabannya jaka sembung bawa nampan…tidak nyambung bapak Menhan,”
“Jawaban Prabowo ngambang tidak konsisten. Terkesan dia mau memaksa orang menerima pendapatnya,”
Disarikan Oleh ARS