Sejak internet pertama kali diperkenalkan kepada publik, hal krusial yang selalu menjadi fokus perhatian adalah aspek keamanan. Internet menyimpan berbagai informasi pribadi yang sewaktu-waktu berpotensi untuk diretas dan disalahgunakan. Tidak hanya informasi dari individu, internet bahkan menyimpan informasi penting perusahaan bahkan file berklasifikasi rahasia milik negara.
Beberapa waktu terakhir, publik Indonesia tengah diihebohkan oleh berita penangkapan hacker muda yang sebelumnya telah berhasil meretas laman daring tiket.com. Peretas yang masih berusia 19 tahun ini telah meretas lebih dari 4000 situs dan mengakibatkan kerugian lebih dari 4 milyar rupiah hanya dari laman tiket.com saja. Nampak di sini bahwa peretasan adalah ancaman serius yang merisaukan semua pengguna dunia maya.
Ragam Kasus Kejahatan Cyber
Dalam kasus peretasan, kita mengenal dua istilah: white hat hacker dan black hat hacker. White hat sengaja melakukan peretasan dengan tujuan baik, biasanya setelah meretas, hacker ini akan melaporkan celah keamanan yang ditemukan kepada pemilik situs maupun sistem. Kebalikannya, black hat melakukan upaya peretasan semata-mata untuk meraup keuntungan pribadi dan biasanya merugikan pemilik sistem maupun situs yang dijadikan sasaran.
Peretasan pun beragam. Mulai dari pencurian data untuk memperoleh akses login, menyusup ke sistem dan mengambil database, hingga meretas untuk sekadar mendapat perhatian. Berbagai upaya di atas dilancarkan dengan menyerang titik lemah dari sebuah sistem yang ada.
Misalnya, ada peretas yang menggunakan cara phising. Yaitu sengaja memberikan link palsu kepada seseorang, kemudian ketika sasaran membuka link ternyata tampilannya mirip laman login Instagram, misalnya. Secara tidak sadar, sasaran memasukkan informasi login ke dalam kolom yang tersedia, tetapi selalu gagal masuk. Hal setelahnya yang bisa terjadi adalah: tiba-tiba korban tidak bisa membuka akun “asli”-nya. Hal ini terjadi sebab si hacker telah memperoleh data login pengguna lewat link palsu tadi.
Pentingnya Pengamanan Layanan Teknologi dari kejahatan cyber
Melihat fakta lapangan yang sangat genting terkait dengan keamanan siber, sudah menjadi keharusan bahwa sekecil apa pun skala usaha yang menggunakan praktik online, sistem keamanan harus menjadi prioritas. Artinya setiap organisasi harus memiliki rangkaian “pengaman” mandiri yang tidak hanya tergantung pada sistem (misalnya telekomunikasi) besar. Kebocoran data pengguna maupun data organisasi bisa berdampak luas hingga ke level keamanan nasional.
Lakukan Pengamanan Data Cyber
Selain memperketat sistem keamanan, langkah lain yang bisa dilakukan untuk mencegah peretasan adalah kesadaran melakukan literasi keamanan sejak awal kepada tiap pengguna. Kita ambil lagi contoh sederhana pada pengguna Instagram (dan bisa diterapkan untuk skala yang lebih besar), pengguna bisa melakukan tindakan pengamanan beberapa lapis. Pertama, terkait dengan password, jangan memakai password yang terlalu mudah ditebak, gunakan kata kunci model kalimat maupun perpaduan alfabet, numerik, hingga simbol. Kedua, aktifkan setting keamanan autentifikasi berganda, umumnya pengguna terkait akan menerima kode tambahan yang dikirim ke nomor ponsel terdaftar. Ketiga, apabila memungkinkan, lakukan pergantian password secara berkala.
Proses pengamanan data sederhana masing-masing pengguna tersebut sebenarnya sederhana namun sering dilupakan oleh banyak orang. Bahkan untuk hal default yang sederhana saja orang masih belum memperhatikan. Apalagi ketika berhubungan dengan keamanan data di organisasi.
Ini adalah gambaran singkat tentang betapa pentingnya tiap orang harus memperhatikan keamanan di era digital. Bukan hanya di level pengguna, organisasi yang bergerak di dunia online pun turut bertanggungjawab dalam hal keamanan dan tentu saja membutuhkan IT security yang lebih ketat. Lebih-lebih kalau organisasi itu bergerak di bidang jasa yang melibatkan perekaman data pengguna serta data sensitif lainnya. Jangan sampai karena keamanan kurang diperhatikan, justru menciptakan ancaman baru serta berakibat pada kerugian yang besar yang bisa berdampak luas. Disarikan oleh US sumber