Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda memberikan apresiasi atas komitmen Presiden Joko Widodo untuk melakukan perbaikan fundamental di bidang pendidikan. Meski demikian, pemerintah hendaknya mengambil langkah kongkret atas kondisi darurat Pendidikan yang terjadi saat ini.
“Kami sangat mengapresiasi komitmen Presiden Jokowi jika ingin melakukan transformasi besar di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Kendati demikian, yang saat ini mendesak dilakukan dan ditunggu langkah kongkret adalah menyelamatkan hak-hak peserta didik untuk bisa belajar di masa pandemic,” ucap Syaiful Huda kepada wartawan, Sabtu (15/8/2020).
Huda setuju dengan pandangan Presiden Jokowi jika di balik pandemic Covid-19 tersimpan peluang bagi terciptanya perubahan besar di berbagai bidang termasuk bidang Pendidikan. Meski begitu, perubahan itu bisa terjadi jika pemerintah tepat mengidentifikasi berbagai persoalan yang ada serta mencari solusi secara cepat dan terukur.
“Saat ini ada banyak persoalan nyata di bidang Pendidikan selama masa pandemi. Nah kami melihat respons dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih sporadis dan kurang komprehensif,” ucapnya.
Beliau menilai pandemic Covid-19 memperlihatkan banyak hal termasuk kelemahan sistem Pendidikan nasional melawan berbagai musibah atau bencana. Saat pandemic Covid-19 dengan tingkat penularan begitu tinggi hampir semua sekolah ditutup. Kondisi ini menyebabkan peserta didik kehilangan banyak waktu belajar mereka. Di sisi lain, opsi pembelajaran jarak jauh (PJJ) sebagai pola pembelajaran yang diajukan banyak menghadapi rintangan karena tidak disiapkan secara matang.
“Akibatnya peserta didik yang tidak mempunyai sarana dan prasana penunjang PJJ hampir pasti kehilangan kesempatan belajar mereka. Dan jumlah siswa yang tidak bisa belajar ini cukup besar. Umumnya mereka tinggal di Kawasan Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T),” ujarnya.
Mengedepankan Penyelamatan Siswa
Politikus PKB menekankan seharusnya saat ini pemerintah mengedepankan upaya penyelamatan para siswa yang tidak bisa mengakses kesempatan belajar tersebut. Menurutnya harus ada langkah nyata bagaimana para siswa tersebut bisa belajar secepatnya.
“Kalau memang memungkinkan belajar tatap muka segeralah dilakukan pembelajaran tatap muka dengan protocol Kesehatan ketat. Jika tak memungkinkan tatap muka maka bagaimana caranya mereka bisa melakukan PJJ. Sediakan wifi, smartphone, dan kurikulum adaptif Covid-19,” katanya.
Apabila langkah penyelamatan darurat Pendidikan telah dilakukan, kata Huda, barulah pemerintah bisa mengajukan strategi besar dalam mengubah sistem Pendidikan Indonesia agar kompatibel dengan kondisi pasca Covid-19. Tentu strategi itu harus juga mengambil langkah antisipasi kondisi luar biasa jika pola pembelajaran tatap muka tidak bisa dilakukan seperti saat ini.
“Kami akan sangat mendukung tawaran konsep perbaikan sistem pendidikan nasional kita. Namun saat ini mari bergandengan tangan agar anak-anak kita tetap mendapatkan pendidikan layak selama musim pandemic Covid-19,” pungkasnya. Sumber
” Tulisan ini adalah bagian dari tugas dan pembelajaran kelas Manajemen Media Digital. Apabila ada kesalahan atau kekurangan mohon dimaafkan” Firly Maulida Aulia/MMD5.