Pergerakan Kampus Stisip widuri
Widuri merupakan Kampus tertua yang berada di jakarta barat, pergerakan ini mulai terlihat sejak tahun 1960, hingga sekarang. Banyak sekali rintangan yang dihadapi akademik dan staf lainnya dalam mengembangkan Widuri ini.
Banyak sekali ancaman yang sudah dihadapi akademik widuri, sehingga menjadikan widuri itu tetap maju dan semakin berkembang.
Kendati universitas adalah salah satu zona larangan kampanye, bukan berarti kampus bebas dari aktivitas politik. Istilah ilmu politik (political science) pertama kali digunakan oleh Jean Bodin di Eropa pada tahun 1576, dalam pandanganya ilmu politik sebagai ilmu negara bukan lagi dalam pengertian institusi yang statis, tetapi lebih maju dengan melihat negara sebagai lembaga politik yang mempengaruhi kehidupan masyarakat (Cangara, 2016). Kampus sebagai gambaran sebuah negara, di dalamnya para mahasiswa menjalankan sebagian praktek kenegaraan yang biasa dilaksanakan oleh para pemimpin, negarawan, politikus sesungguhnya, seperti: pertama, menjalankan fungsi lembaga-lembaga kecil kenegaraan. Kedua, berbagi pemikiran kepada sesama rekan mahasiswa, terlibat dalam pemilihan umum mahasiswa, bermusyawarah dalam mengambil keputusan, menggunakan hak-haknya di parlemen kampus dan sebagainya.
Politik yang digunakan widuri itu sangat canggih tetapi tidak pernah merugikan orang lain. Saat ini widuri telah banyak meluluskan sarjana yang memiliki potensi tinggi dalam dunia usaha maupun berbisnis ataupun bergelut dalam dunia jurnalistik.
Widuri sangat antusias dalam semacam politik, tetapi widuri tidak berpartisipasi dalam kerusuhan, kerusuhan hanya menjadikan kerugian bagi pihak kampus itu sendiri.
Semacam ini seperti kerusuhan waktu demo RUUKUHP, Demo RUU CIPTA KERJA dll.
Pihak kampus tidak pernah mengizinkan mahasiswa mengikuti kerusuhan itu, dengan alasan pihak kampus tidak mau mendapatkan kejadian yang tidak diinginkan, itu hanya bisa merugikan diri kita sendiri.
“tulisan ini adalah bagian dari tugas dan pembelajaran kelas Komunikasi Masa dan Media Baru. Apabila ada kesalahan atau kekurangan mohon dimaafkan.” Muhamad Jaelani KMBB6