Faktual.id
POLITIK Politik Luar Negeri RAGAM INFO

Kesederhanaan Diri Seorang Presiden

PRESIDEN

Presiden merupakan suatu nama jabatan yang sering digunakan untuk pimpinan suatu organisasi, perusahaan, hingga yang tertinggi negara. Istilah presiden pada awalnya digunakan untuk seseorang yang memimpin suatu acara atau rapat, tetapi setelah itu berkembang menjadi istilah seseorang yang memiliki kekuasaan eksklusif.

Indonesia adalah salah satu negara republik di dunia. Bentuk pemerintahan negara Indonesia adalah republik konstitusional, sedangkan sistem pemerintahan negara Indonesia adalah sistem presidensial. Bentuk pemerintahan republik merupakan pemerintahan yang mandat kekuasaannya berasal dari rakyat, melalui mekanisme pemilihian umum dan biasanya dipimpin oleh seorang presiden.

Sistem presidensial adalah sistem negara yang dipimpin oleh presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Presiden dalam menjalankan pemerintahan dibantu oleh menteri-menteri. Presiden berhak mengangkat dan memberhentikan para menteri. Para menteri atau biasa disebut sebagai kabinet bertanggung jawab terhadap presiden.Presiden dalam menjalankan pemerintahannya diawasi oleh parlemen.

Selain Indonesia negara lain yang memiliki sistem predisensial salah satunya adalah Uruguay. Uruguay merupakan sebuah negara kecil yang berada di benua Amerika Latin. Bagian utara negara Uruguay berbatasan dengan negara Brazil, sedangan bagian selatan negara Uruguay adalah samudra Atlantik.

Uruguay merupakan salah satu negara yang paling ekonomis Amerika Selatan, dengan PDB per kapita yang tinggi dan kualitas tertinggi ke-52 indeks kehidupan di dunia pada 2010, dan paling tinggi dalam kualitas hidup / pembangunan manusia di Amerika Latin. Menurut Transparency International, Uruguay dinilai sebagai negara yang kedua terendah korupsinya setelah Chile di Amerika Latin.

Saat ini kursi presiden Uruguay diduduki oleh Luis Lacalle Pou dengan waliknya Beatriz Argimon. Selama Luis Lacalle Pou menjabat sebagai presiden Uruguay banyak perkembangan yang terjadi di Uruguay, antara lain peningkatan keamanan negara, meliberalisasi import minyak.

Perusahaan minyak milik negara Uruguay, Ancap, menerapkan monopoli dan harga bahan bakarnya termasuk yang tertinggi di dunia. Langkah-langkah keamanan baru termasuk meningkatkan sumber daya polisi dan memberi mereka perlindungan hukum yang lebih besar.

Namun kisah inspiratif di Uruguay bukan dari presiden Luis Lacalle Pou, kisah inspiratif Uruguay hadir dari mantan presiden Jose Mujica yang rela membagikan penghasilannya sebagai presiden bagi kesejahteraan rakyatnya.

JOSE MUJICA

Jose Alberto Mujica Cordano atau biasa di panggil Jose Mujica adalah seorang mantan presiden Uruguay dengan periode kepemimpinan 2010 hingga 2015, lahir pada 20 Mei 1935.

Seperti yang diketahui menjadi orang nomor satu di suatu negara merupakan idaman bagi seluruh orang di dunia. Kehidupan yang mewah tinggal di istana negara yang luas dan nyaman dengan pengawalan ketat sejumlah ajudan.

Gambaran presiden seperti itu sepertinya tidak berlaku bagi Jose Mujica, pasalnya saat beliau menjabat sebagai presiden pada tahun 2010 hingga 2015 beliau tetap berlaku sederhana bahkan sempat di klaim sebagai presiden paling miskin di dunia.

Di klaim sebagai presiden paling miskin di dunia, Jose Mujica memiliki kisah yang patut diteladani oleh semua orang. Bagaimana tidak Jose Mujica menyisihkan 90% pendapatannya setiap bulan yang jumlahnya sekitar 12.000 dollar AS yang jika dirupiahkan hampir Rp 120 juta, hanya untuk kegiatan amal setiap bulannya. Jose Mujica hanya mengambil sekiat 1.200 dollar untuk biaya pengeluaran bulanannya.

Tidak hanya itu, pria yang oleh kawan-kawannya dipanggil Pepe ini juga menolak untuk tinggal di kediaman resmi kepresidenan di ibu kota, Montevideo. Mujica lebih memilih tinggal di tanah pertanian di luar ibu kota. Bahkan, jalan menuju kediaman Mujica belum dilapisi aspal.

Jose Mujica tidak memiliki penjagaan khusus dari negara. Jose Mujica hanya diawasi oleh dua orang polisi dan anjingnya saja. Di kawasan kebunnya sendiripun Jose Mujica beserta istri menanam sendiri bunga- bunga yang menjadi penghasilan tambahannya. Jose Mujica menganggap jika dia bisa hidup dengan tenang seperti ini dan menjalani hidup dengan semestinya.

Pada 2010, ketika kekayaan pribadinya diumumkan yang merupakan kewajiban pejabat publik Uruguay, saat itu total kekayaan Mujica hanya 1.000 dollar AS atau kurang dari Rp 10 juta. Uang sebanyak itu hanya bisa digunakan untuk membeli sebuah mobil VW Beetle keluaran 1987.

Setelah dua tahun menjadi presiden, kekayaan Mujica memang bertambah. Itu pun setelah dia menambahkan aset milik istrinya berupa tanah, beberapa traktor, dan sebuah rumah. Kekayaannya mencapai 215.000 dollar AS atau sekitar Rp 2 miliar, masih terbilang miskin untuk seorang kepala negara. Bahkan, kekayaan Wapres Daniel Astori dua pertiga kali lebih besar ketimbang seorang juara dunia sepakbola pada saat itu.

PRESIDEN TER-MISKIN

Mujica disebut ‘presiden termiskin,’ tetapi dia tidak merasa miskin. Menurutnya orang miskin adalah mereka yang hanya bekerja untuk mempertahankan gaya hidup yang mahal, dan selalu menginginkan lebih dan lebih.

“Jika Anda tidak memiliki banyak harta maka Anda tidak perlu bekerja seumur hidup seperti budak untuk menopangnya, dan karena itu Anda punya lebih banyak waktu untuk diri sendiri,” ujar Mujica.

Tahun 2014, Jose Mujica menolak tawaran agar mobil Volkswagen Beetle warna biru tua keluaran tahun 1987, dijual. Padahal harganya ditawar hingga US$ 1 juta. Ia mempertahankan kendaraan klasik itu karena tanpa mobil tersebut, ia tidak bisa mengangkut anjingnya yang berkaki tiga.

PENYEBAB KEMISKINAN MUJICA

Selama 1960-an hingga 1970-an Mujica adalah anggota pemberontak Tupamaros, yaitu kelompok bersenjata berhalauan kiri yang terinspirasi dari revolusi Kuba. Jose Mujica pernah enam kali tertembak dan mendekam 14 tahun di penjara. Sebagian besar masa penahanannya dilalui dalam kondisi yang sangat buruk dan dalam sel isolasi. Namun, masa-masa dia dalam penjara itulah yang menurut Mujica membentuk kepribadian dan pandangan hidupnya hingga saat ini.

“Saya disebut presiden termiskin di dunia, tetapi saya tak merasa miskin. Orang miskin adalah mereka yang bekerja hanya untuk menjaga gaya hidup mewahnya dan selalu menginginkan lebih,” ujarnya.

“Ini adalah masalah kebebasan. Jika Anda tak memiliki banyak barang maka Anda tak perlu bekerja keras untuk mempertahankannya dan bekerja seumur hidup layaknya budak. Dengan cara seperti ini, Anda memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri,” tambahnya.

“Banyak yang mengatakan saya orang tua gila atau eksentrik, tapi ini adalah masalah pilihan,” lanjutnya.

Meski banyak mengundang pujian, tetap saja banyak warga yang mengkritik. Kelompok oposisi mengatakan, pemerintahan Mujica tak bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperbaiki pelayanan publik, khususnya kesehatan dan pendidikan. Akibatnya, popularitas Mujica menurun hingga 50 persen saat ini.

Mujica tidak khawatir soal popularitas. Undang-undang Uruguay membatasi masa jabatan presiden hanya satu kali. Itu berarti, pada 2014 mendatang Mujica akan pensiun dan menghabiskan waktunya menanam bunga ditemani istrinya dan Manuela, si anjing berkaki tiga.

BICARA BLAK – BLAK AN

Mujica dikenal terang-terangan dan kadang berbicara tanpa banyak berpikir, oleh karena itu dia sering meminta maaf kepada setiap rekan-nya yang mungkin secara pribadi terluka atas kata-kata panasnya dalam perdebatan.

Pada tahun 2013, Mujica harus meminta maaf kepada presiden Argentina waktu itu, Cristina Fernandez de Kirchner, karena menyebut dia “nenek tua” dan memberi label menyebut suaminya yang juga mantan presiden, Nestor Kirchner, “lelaki bermata juling”. Pernyataan itu terekam pada konferensi pers ketika dia tidak menyadari bahwa mikrofonnya menyala.

Pada tahun 2016, dia mengatakan bahwa presiden Venezuela, Nicolas Maduro, “sesinting seekor kambing”.

Tapi gaya hidupnya yang membumi dan sikapnya yang menolak tinggal di istana kepresidenan selama masa jabatannya membuatnya luar biasa terkenal.

Sampai sekarang, Mujica dan istrinya, adalah sesama pejuang gerilya dan sudah merupakan pasangan hidup jauh sebelum mereka menikah pada tahun 2005, tinggal di sebuah perkebunan bunga sederhana di pinggiran Montevideo.

Saat menjabat sebagai presiden, dia menyumbangkan sebagian besar gajinya untuk ber-amal, dan satu-satunya harta yang dia miliki ketika dia menjabat pada tahun 2010 adalah Volkswagen Beetle buatan tahun 1987.

Beetle warna biru muda itu menjadi begitu terkenal, hingga ditawar $1 juta (Rp14 miliar) pada tahun 2014, tetapi menolak, karena katanya dia tidak akan bisa membawa anjingnya yang berkaki tiga tanpa VW itu.

PENGUNDURAN DIRI MUJICA

Surat pengunduran diri Mujica tidak mengejutkan, karena dalam penampilan terakhirnya di Senat pada 3 Agustus, dia sudah mengumumkan akan mengirimkan surat itu. Saat sidang waktu itu, beberapa lawan politiknya mengatakan bahwa mereka tidak yakin apakah harus percaya bahwa dia akan pensiun dari politik aktif untuk selamanya.

Senator Luis Alberto Heber merujuk pada kabar bahwa Mujica mundur justru untuk mencalonkan diri sebagai presiden untuk kedua kalinya pada 2019 nanti.

“Kami tentu berpikir bahwa sangat bagus bahwa Anda ingin menghabiskan waktu luang Anda beristirahat ketimbang bekerja menentang pihak kami. Kami kami berharap Anda bisa beristirahat dengan tenang!” katanya.

Sementara itu di media sosial sejumlah penentangnya mengatakan dia seharusnya meminta maaf atas apa yang dilakukannya saat menjadi anggota kelompok pemberontak sayap kiri bersenjata Tupamaros pada 1960-an dan 70-an.

Ananda Agusta, Mahasiswa Stisip Widuri

Related posts

Jokowi Perintahkan Stok 19 Juta Dosis Vaksin Corona di Daerah Dihabiskan

Tim Kontributor

Sibuk PSSI dan Bacawapres, Erick Thohir Kecolongan

Tim Kontributor

Literasi Anak Muda Semakin Buruk Dari Tahun ke Tahun

Tim Kontributor

Leave a Comment