Ibu Negara, Iriana Jokowi menjadi perhatian publik usai mengacungkan dua jari saat melakukan kunjungan kerja ke Salatiga bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (22/1/2024) lalu.
Aksi ini menarik perhatian karena Iriana Ia merupakan ibu dari calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dan pose tersebut identik dengan pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Gibran.
Lalu, aksi tersebut dilakukan Iriana saat sedang menumpangi mobil kepresidenan dengan pelat Indonesia 01.
Merespons hal tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak menganggapnya sebagai masalah.
Pasalnya, dikatakan Ketua KPU Hasyim Asy’ari, kapasitas Iriana adalah sebagai Ibu Negara.
Di mana, ditegaskan Hasyim, Ibu Negara bukanlah suatu jabatan.
“Tak ada, ibu negara kan bukan jabatan,” kata Hasyim saat ditemui awak media di Kawasan Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2024).
Jokowi dan Gibran Respons Santai
Sementara itu, Presiden Jokowi sendiri mengatakan, apa yang dilakukan oleh istrinya itu merupakan sesuatu yang menyenangkan.
“Ya kan menyenangkan. Menyenangkan,” kata Jokowi, usai menyaksikan penyerahan sejumlah Alutsista yang dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada TNI, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Namun, Presiden Jokowi tak menjelaskan maksud dari menyenangkan tersebut.
Ia hanya mengatakan, bahwa sangat menyenangkan bila bertemu masyarakat.
“Ya engga tahu, menyenangkan. Kalau ketemu masyarakat kan menyenangkan,” katanya.
Terpisah, Gibran juga menanggapi santai pose dua jari yang dilakukan oleh ibunya itu.
Wali Kota Solo itu hanya menjawab singkat, bahwa itu adalah hal biasa.
“Hal biasa,” jawabnya singkat saat ditemui di kantornya, Kamis (25/1/2024).
Dikritik Pedas Cak Imin dan TPN Ganjar-Mahfud
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memberikan kritik pedas atas apa yang dilakukan oleh istri Presiden RI tersebut.
Cak Imin mengatakan, tak pantas pejabat negara berkampanye menggunakan fasilitas negara.
Bahkan, Wakil Ketua DPR RI itu pun menyebutnya sebagai hal yang memalukan.
“Ya kalau menggunakan fasilitas negara itu yang membahayakan. Jangan berkampanye menggunakan fasilitas negara. Memalukan,” ujar Cak Imin di Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (25/1/2024).
Sementara itu, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mengingatkan agar Presiden Jokowi dan Iriana dapat memberikan sikap netral dalam Pilpres 2024.
Menurut Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, Iriana adalah Ibu Negara yang juga harus terikat dalam asas netralitas yang dimaksud.
“Kalau tadi dikatakan angka 2 itu bukan berasal dari Pak Jokowi tapi Ibu Iriana, ya saya enggak melihat itu.”
“Tapi kalau itu betul, Ibu Iriana adalah ibu negara. Jadi Ibu Iriana seharusnya juga terikat pada asas netralitas itu,” kata Todung di Media Center TPN, Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Todung lantas mengungkit perkataan Presiden Jokowi sebelumnya yang pernah berjanji akan bersikap netral pada Pilpres 2024.
Sikap Presiden Jokowi tersebut, juga terlihat saat mengundang ketiga calon presiden untuk makan siang bersama di istana pada Oktober 2023 lalu.
“Itu gestur yang bagus, gestur yang sangat positif untuk menunjukkan bahwa presiden tidak memihak salah satu paslon,” kata Todung.
Namun, semakin mendekati Pilpres 2024 pada 14 Februari mendatang, Todung merasa sikap netral Presiden Jokowi itu perlahan-lahan menghilang.
Salah satunya, yakni dengan mengacungan dua jari dari mobil kepresidenan itu.
“Hal biasa,” jawabnya singkat saat ditemui di kantornya, Kamis (25/1/2024).
Dikritik Pedas Cak Imin dan TPN Ganjar-Mahfud
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memberikan kritik pedas atas apa yang dilakukan oleh istri Presiden RI tersebut.
Cak Imin mengatakan, tak pantas pejabat negara berkampanye menggunakan fasilitas negara.
Bahkan, Wakil Ketua DPR RI itu pun menyebutnya sebagai hal yang memalukan.
“Ya kalau menggunakan fasilitas negara itu yang membahayakan. Jangan berkampanye menggunakan fasilitas negara. Memalukan,” ujar Cak Imin di Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (25/1/2024).
Sementara itu, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mengingatkan agar Presiden Jokowi dan Iriana dapat memberikan sikap netral dalam Pilpres 2024.
Menurut Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, Iriana adalah Ibu Negara yang juga harus terikat dalam asas netralitas yang dimaksud.
“Kalau tadi dikatakan angka 2 itu bukan berasal dari Pak Jokowi tapi Ibu Iriana, ya saya enggak melihat itu.”
“Tapi kalau itu betul, Ibu Iriana adalah ibu negara. Jadi Ibu Iriana seharusnya juga terikat pada asas netralitas itu,” kata Todung di Media Center TPN, Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Todung lantas mengungkit perkataan Presiden Jokowi sebelumnya yang pernah berjanji akan bersikap netral pada Pilpres 2024.
Sikap Presiden Jokowi tersebut, juga terlihat saat mengundang ketiga calon presiden untuk makan siang bersama di istana pada Oktober 2023 lalu.
“Itu gestur yang bagus, gestur yang sangat positif untuk menunjukkan bahwa presiden tidak memihak salah satu paslon,” kata Todung.
Namun, semakin mendekati Pilpres 2024 pada 14 Februari mendatang, Todung merasa sikap netral Presiden Jokowi itu perlahan-lahan menghilang.
Salah satunya, yakni dengan mengacungan dua jari dari mobil kepresidenan itu.
Disarikan Oleh ARS