Harga minyak mentah melonjak lagi pada hari Rabu, 9 Maret 2022, menyusul Amerika Serikat (AS) melarang impor minyak Rusia.
Situasi ini memperburuk kondisi saat ini di mana harga minyak mentah sudah naik sejak Januari yang dipicu kekhawatiran pasokan dan ekspektasi pemulihan ekonomi global yang menguat. Sebelumnya, harga minyak dunia juga telah meroket sejak Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Dengan semua sentimen negatif tersebut, harga minyak dunia saat ini telah meroket hingga menyentuh angka yang nyaris dia kali lipat dibandingkan dengan harga pada awal Desember 2021.
Mengutip Reuters, Rabu (9/3/2022), Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada hari Selasa memberlakukan larangan langsung terhadap minyak Rusia dan impor energi lainnya sebagai pembalasan atas invasi tersebut. Langkah berani Biden ini mendapat dukungan kuat dari pemilih dan anggota parlemen Amerika.
Sanksi larangan yang diberlakukan AS dan Eropa terhadap Moskow diberikan karena karena meluncurkan perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Serangan Rusia telah menargetkan kota-kota Ukraina dan menewaskan ratusan warga sipil.
Di sisi lain, Inggris juga mengumumkan akan menghentikan impor minyak dan produk minyak Rusia pada akhir tahun 2022.
“Menerapkan sanksi tanpa terlebih dahulu mengembangkan kontinjensi pasokan pengganti berisiko membuat harga minyak mentah Brent (meningkat) jauh lebih tinggi,” kata kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.
Menurut laporan Reuters, harga patokan global Brent terakhir diperdagangkan pada $131,39 per barel, naik 2,66% hari ini tetapi masih jauh dari puncak $139,13 yang disentuh pada hari Senin.
Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 2,19% menjadi $126,41 per barel.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi khusus,” dan memberikan ancaman balik awal pekan ini bahwa harga bisa melonjak hingga $300 per barel dan bisa menutup pipa gas utama ke Jerman jika Barat memblokir ekspor minyaknya.
Disarikan oleh P.