Ekspor benih lobster itu menggurihkan..
Tahu berapa kapasitas benih lobsterkita di Indonesia ? 2 – 3 milyar ekor per tahun.
Sebagai perbandingan, di Vietnam kapasitas benih lobster atau biasa disebut benur itu cuma 2 – 3 juta ekor per tahun. Di Indonesia, itu cuma sebulan doang !
Cuma, benih lobster di Indonesia itu rentan. Dari 10 ribu benur, hanya 1 yang bisa bertahan hidup. Sisanya dimakan predator air seperti ikan.
Pertanyaannya, kenapa Jokowi membolehkan ekspor benih lobster?
Karena bu Susi ujug-ujug melarang ekspor yang selama ini jadi pendapatan nelayan, tanpa menyiapkan pelatihan dan infrastruktur untuk budidaya. Nelayan marah karena sumber ekonomi mereka selama puluhan tahun harus hilang. Akhirnya, penyelundupan makin marak.
Nah, skema baru ditawarkan ke pak Jokowi yang juga minimal pengetahuannya tentang lobster. “Ekspor aja dulu, pak. Biar nelayan bisa hidup. Nanti pelan-pelan kita belajar budidaya..” Oke, usulan bagus kata Jokowi. Semua pasti ada prosesnya sebelum menuju sempurna.
Edhi prabowo sebagai Menteri KKP pun mengatur siapa-siapa saja yang bisa ekspor. Sialnya, yang ditunjuk banyak konco-konconya atau orang partainya. Bahkan Hasjim Djojohadikusumo, adik Prabowo, pun jadi eksportir benih lobster. Sekali lagi, besarnya kapasitas benih kita itu menggiurkan, sampai Hasjim yang udah sultan pun pengen merasakan gurihnya..(AMAZING !!! )
Calon-calon eksportir itu pun transfer ke PT ACK. Hitungannya juga gila. Pengirimannya gak dihitung per kilogram, tapi per ekor. Satu ekor benih lobster, biaya angkutnya Rp 1800. Padahal benih lobster itu kecil kecilll..
Selidik punya selidik ternyata ada nama Edhi juga di PT ACK . Sial, gak ?
Jadi kita hitung aja. Kapasitas benih lobster kita 2 milyar ekor per tahun. Kalau semua di ekspor, maka keuntungan yang didapat Edhi dkk Rp. 1800 x 2 milyar ekor = 3,6T per tahun.
Dahsyat !
Sayangnya, Edhi ini kayak gak inget daratan. Baru pegang uang 3 miliar rupiah, bawaannya udah pengen belanjaaa aja. Mungkin karena harus sayang istri yang ngidam pengen tas LV. Edhi sendiri pengen juga gaya, pengen pake Rolex dan baju Old Navy ( Ya allah, cuma pingin baju old navy sampe korupsi? Old navy itu merek kodian, kalo di indonesia, sepuluh ribuan. Tapi apa mau dikata, namanya juga kere ).
Benih lobster kalau tidak salah termasuk katagori Dangerous Goods karena sifatnya yang dikirim dalam keadaan hidup. Forwader yang mampu handling dangerous goods dari Indonesia bukan 1 perusahaan saja tapi banyak. Akhirnya ada yang kena karma buruk, karena telah memotong usaha banyak orang.
Luar biasanya KPK, menangkap koruptor 9,8 M seorang menteri KKP pula.
tapi, Itu yang 500 M balap formula odong-odong, cat jalur sepeda 69 km dengan nilai 70 M lebih, illegal logging di pusat ibu kota, banpres untuk covid 19, jualan masker dll terlupakan, KPK ganas nya nanggung..hehe
Tulisan ini adalah karya pembelajaran jurnalistik mahasiswa STISIP Widuri atas nama AHMAD FAUZI
Kami sangat terbuka bila ada kekurangan dan koreksi, silahkan di masukan pada kolom komentar.