Kisah Kurnia Meiga mantan kiper Timnas Indonesia serta Arema FC belum lama jadi pembicaraan sehabis menjual medali, piala yang sempat dia raih serta beberapa atribut sepak bola. Dia menjual medali serta atribut sepak bolanya buat penuhi kebutuhan tiap hari. Ditambah lagi Kurnia Meiga harus menyembuhkan sakitnya.
Kurnia Meiga menderita penyakit mata Papilledema pada 2017 silam.
Perihal seperti itu yang membuat dirinya harus pensiun dari dunia sepakbola.
Dalam wawancara , Meiga berkata, keputusan tersebut dia bilang tidak gampang sebab medali- medali miliknya memiliki sejarah dalam ekspedisi karier selaku salah satu kiper yang disegani di Indonesia.
Tetapi, himpitan kondisi membuatnya tidak memiliki opsi.
Si kiper mengatakan terpaksa menjual medali berharganya buat penuhi kebutuhan keluarga.
“ Sebabnya buat penuhi kebutuhan serta keperluan keluarga sehari hari. Saya belum dapat bekerja kembali,” kata penjaga gawang yang biasa disapa Entong itu kepada Kompas. com.
” Mohon doanya saja biar segera dapat beraktifitas kembali,” sambungnya.
Sampai dikala ini, Meiga mengakui masih berjuang melawan penyakit yang dialami tersebut.
Perihal itu buatnya masih belum dapat kembali merumput ke lapangan hijau dalam 6 tahun terakhir ini.
Sebaliknya, kehidupan terus berbalik, terdapat anak serta istri yang wajib dinafkahi.
Demi penuhi tanggung jawab selaku kepala keluarga, kiper asal Jakarta tersebut juga rela melaksanakan bermacam metode termasuk menjual peninggalan yang dia miliki semacam medali serta atribut sepak bola yang lain.
“ Meiga nyaris 6 tahun tidak bekerja serta tidak ada pendapatan,” tutur kiper kelahiran 7 Mei 1990 tersebut.
“ Kami telah sekuat serta semampu kami bertahan. Hanya, kami memiliki 3 anak yang wajib kami hidupi kebutuhannya serta terdapat keluarga pula. Jadi usaha kokoh dengan metode yang terdapat semacam jual medali, piala pemain terbaik, jersey, sepatu serta sarung tangan.” tambahnya.
Kurnia Meiga juga berharap medali serta atribut sepak bolanya dapat lekas terjual.
Sehingga, ia dapat penuhi kebutuhan hidup keluarga dan melanjutkan penyembuhan penyakitnya.
“ Mudah- mudahan banyak yang berminat dapat kontak admin di bio( Instagram) saya. Mudah- mudahan banyak yang tergerak hatinya serta kian berkah,” harapnya.
“ Kami masih berikhtiar buat sembuh, kami terus berupaya. Sebab itu kami juga perlu bayaran,” pungkasnya.
Lebih dahulu keadaan Kurnia Meiga pernah membuat pilu mantan rekan satu tim yang pula pelatih Arema FC Joko Susilo angkat bicara.
Mereka memiliki ikatan yang dekat sebab keduanya bahu- membahu di Arema FC semenjak 2008 lalu.
Dikala itu dia masih jadi asisten pelatih sampai pelatih kepala pada Liga 1 2017.
Dia serta Kurnia Meiga 9 tahun bersama melewati masa suka duka membela panji Arema FC.
Mereka mempersembahkan gelar juara untuk Arema di kasta paling tinggi sepak bola Indonesia pada 2010 yang dikala itu bernama Indonesia Super League( ISL).
“ Kami semacam anak serta orang tua sama ia. Waktu sepak bola jadi 2, ia ke situ kami ajak ke mari lagi. Banyak sekali hingga di hotel kami barengan, kami mengerti seluruhnya,” jelas Joko Susilo kepada beberapa jurnalis.
Terakhir kali Kurnia Meiga menjalani away berseragam Arema FC dikala melawan Barito Putera di Stadion 17 Mei Banjarmasin, Rabu( 23/ 8/ 2017).
Dikala itu Joko Susilo membesut Arema FC di awal kariernya selaku pelatih kepala.
Setelah itu Kurnia meiga menepi dari dunia sepak bola sampai saat ini. Joko Susilo merasa prihatin dengan kondisi yang dirasakan mantan kiper terbaik AFF 2016 itu. Dia mengaku berbicara buat mengenali perkembangan kondisinya.
“ Ya keadaan ia baik tetapi ya itu tadi, kami senantiasa memotivasi. Pengobatan di Jakarta, ia pula bilang flash di Singapore,” beber mantan pelatih Persik Kediri.
Keadaan Kurnia Meiga terus dipantau serta manajemen Arema FC mempunyai inisiatif memberdayakan bila keadaan fisiknya telah lebih baik.
“ Ia( Kurnia Meiga) telah terdapat perubahan saya melihatnya, perubahan lumayan signifikan. Tetapi masih belum hingga 60- 70 persen,” ungkap pelatih yang biasa disapa Gethuk.
“ Jika ia telah 60- 70 persen, kami telah ada inisiatif jika ia pulih kami berdayakan. Untuk saya serta sebagian pengurus telah kepikiran itu,” pungkasnya.
Di bagian lain, asisten pelatih Arema FC, I Putu Gede Swi Santoso pula berharap Arema FC serta Timnas Indonesia dapat membagikan atensi terhadap keadaan Kurnia Meiga yang memprihatinkan.
Paling tidak, terdapat langkah- langkah buat meringankan bebannya selaku wujud apresiasi prestasi masa lampau.
” Spesial buat Kurnia Meiga, sepatutnya terdapat atensi. Bukan cuma dari regu ataupun klub, tetapi pemerintahan. Meiga ini memiliki prestasi, paling utama di Malang serta Indonesia. Jadi, aku sangat prihatin( dengan kondisinya),” ucapnya.
Putu Gede berkata Kurnia Meiga pula masih memiliki nilai besar buat Arema FC. Tahun kemudian, Arema FC secara formal mempensiunkan no punggung 1 selaku wujud penghormatan.
Prestasi serta kontribusinya menjadikan si kiper wujud yang disegani serta jadi inspirasi, spesialnya pemain- pemain muda.
Penjaga gawang asal Jakarta itu juga diusulkan buat ikut serta dalam kegiatan- kegiatan Arema FC buat memberikan pengalaman.
” Ini satu contoh, biar dapat belajar dari pengalaman yang telah terdapat itu sangat berarti. Jika dapat,( ke depan) dikala terdapat pertandingan Arema, ia tiba. Ilham aku semacam itu,” pungkasnya.
Erick Thohir Turun Tangan
Mengenali perihal ini, Erick Thohir mengaku prihatin.
” Kurnia Meiga, saya Erick Thohir. Saya membaca kabar mengenai keadaan pahlawan sepakbola indonesia, ialah anda, lagi mendapat kesusahan. Saya prihatin serta saya sangat terbuka buat menolong,” kata Erick dalam sambungan telpon dengan Kurnia Meiga.
Dikatakan Erick, semacam yang sempat di informasikan dikala berjumpa dengan para atlet sepakbola senior beberapa waktu lalu, pihaknya ialah pengurus baru PSSI siap mencarikan jalan terkait kesusahan ini.
Tetapi, sebelum itu, secara individu ia siap menolong Kurnia Meiga,
” Saya secara individu sangat terbuka. Mohon sampaikan apa saja yang saya dapat bantu,” kata Erick Thohir.
Erick yang juga Menteri BUMN ini kemudian membagikan semangat kepada Kurnia Meiga.
” Senantiasa semangat, senantiasa berjuang,” tukas Erick.
Terkini, pada Minggu( 21/ 5/ 2023). Kurnia Meiga dikunjungi tim kedokteran ke rumahnya.
Berita itu di informasikan oleh Erick Thohir lewat akun Instagramnya.
” Alhamdulillah, saya menemukan laporan dari tim kalau siang tadi dokter dari RSPP sudah mengecek keadaan Kurnia Meiga di kediamannya. Ini merupakan pengecekan dini guna buat mengenali keadaan kesehatan Meiga. Mohon doa dari segala warga serta pecinta bola buat kesembuhan legenda kiper Timnas Indonesia. Amin,” kata Erick dalam penjelasan fotonya.
Kurnia Meiga Hermansyah lahir di Jakarta pada 7 Mei 1990.
Kurnia Meiga merupakan adik kandung dari Achmad Kurniawan( AK) yang pula ialah penjaga gawang dari Arema.
Arema tertarik padanya sebab ia merupakan pemain tim nasional Indonesia U- 19.
Di awal karir di Arema, Meiga pernah jadi kiper kedua sehabis kakak kandungnya, Achmad Kurniawan.
Meiga cuma bermain buat Arema sepanjang masa karier profesionalnya.
Pertandingan terakhirnya merupakan saat bertandang serta menang 1–2 dari Barito Putera pada Liga 1 2017, saat sebelum ia divonis menderita penyakit mata, Papilledema.
Pada Kompetisi 2008/ 2009 dia memperoleh sanksi 12 bulan serta denda 30 juta dari Komdis PSSI, tetapi dipotong jadi 5 bulan serta denda 30 juta oleh Komdis sebab terkait kerusuhan dikala melawan Bontang PKT.
Di Kompetisi ISL II 2009/ 2010, dia dinobatkan selaku pemain terbaik menyisihkan nama- nama semacam Aldo Bareto, Christian Gonzalez, serta Ricardo Salampessy.
Meiga awal kali dipanggil tim nasional senior pada Kejuaraan Suzuki AFF 2010 selaku penjaga gawang ketiga sehabis Markus Haris Maulana serta Ferry Rotinsulu.
Ia melakukan pertandingan pertamanya buat Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia AFC 2015 melawan Arab Saudi, dia kebobolan 2 berhasil pada pertandingan itu.
Pertandingan keduanya tercatat dikala melawan Belanda, ia membuat penyelamatan gemilang pada babak awal saat sebelum kebobolan 2 berhasil oleh Siem de Jong serta satu berhasil oleh Arjen Robben.
Pada tahun 2016, dia menempuh trial bersama klub Jepang, Gamba Osaka. Tetapi sehabis masa trialnya berakhir, Meiga memutuskan buat kembali bergabung dengan Arema Cronus.
Prestasi
Bersama Arema:
Liga Super Indonesia: 2009–2010[6]
Piala Gubernur Jatim: 2013
Piala Menpora: 2013
Inter Island Cup: 2014
Piala Presiden: 2017
Internasional
Indonesia U- 23:
Medali perak Pesta Olahraga Asia Tenggara: 2011, 2013
Medali perak Pesta Olahraga Solidaritas Islam: 2013
Indonesia
Runner- up Kejuaraan AFF( 2): 2010, 2016
Orang:
Pemain terbaik Liga Super Indonesia: 2009–2010
Penjaga gawang terbaik Kejuaraan AFF: 2016
Best XI Kejuaraan AFF: 2016
Best XI Federasi ASEAN: 2017
Disarikan Oleh JMKP