Melihat beberapa hari ini bersliweran ditimeline wall pribadi maupun grup tentang Eiger yg ramai dibicarakan.Yang dimana akhirnya berujung pada permintaan maaf.
Dari sini kita belajar pentingnya untuk bertutur kata yg sebaik-baiknya dalam sebuah tulisan.agar tidak ada pihak siapapun yang tersakiti .Apa yang pengen dimaksud kalo salah penyampaian pun bisa berakibat fatal seperti ini.
Eiger merupakan brand besar dipangsa pasar indonesia,dengan adanya kasus ini tentu saja membuat jejak digitalnya tidak bisa terhapuskan begitu saja walaupun sudah dengan adanya permintaan maaf.
Mungkin maksud dari eiger membuat surat itu agar produk yang direview itu diambil perekaman dgn baik dari segala aspek sehingga hasilnya mendekati real produknya.tapi mereka lupa yg mereka surati itu bukan orang yg mereka endors atau mereka berikan produk sehingga mereka bisa mengatur sesuai yang mereka inginkan.
Yang mereka surati itu trnyata seseorang yang merasa ini adanya sebuah kesalahan yang harus diperbaiki.yg kebetulan jg seseorang yg brani tuk speak up.karena “mungkin saja ini bukan pertama kalinya surat cinta ini keluar”(asumsi pribadi)
Hanya orang yang brani UP akhirnya kasus ini muncul.
Kedepannya buat eiger.Semoga bisa berhati-hati lagi kedepannya.Semoga ini bisa jadi pembelajaran berharga.Karena Eiger menyangkut sebuah keluarga besar.dimana ada banyak karyawan yang bekerja didalamnya.
Cukuplah menjadi bulan2an beberapa hari ini semua produk eiger baik di IG maupun FB dibombardir dengan berbagai macam kekuatan netijen khas indonesia yang akhirnya muncul dengan meme kreatifnya.
Buat brand lain dengan adanya kasus ini semangat menjemput rejeki.
Mungkin saja karena merasa ada pelanggan yang kecewa tidak mau memakai brand eiger lagi jadi beralih produk.kompetitor mungkin isa kluarin produk baru dengan giveaway hadiah review terbaik.
Karena Business is business
“Selalu ada celah untuk melihat salah”
Buat Eiger semoga bisa bangkit dari kasus ini.yg saya yakin pasti bisa beratasi.Semoga Eiger semakin baik dari segi produk .manajemen dan segalanya.
Goodluck…!!!
“Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang”
-Seno Gumira Ajidarma-
-dari pecinta produk KAWE