Faktual.id
EKONOMI KOMUNIKASI

Akhirnya Jokowi Geser SBY Jadi Raja Dagang

Surplus neraca perdagangan diperkirakan akan terus berlanjut pada bulan November, namun akan menurun seiring dengan terus menurunnya harga komoditas dan impor yang meningkat.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data perdagangan internasional Indonesia pada periode November. Jumat 2023 (15 Desember 2023).

Konsensus pasar 10 organisasi memperkirakan surplus neraca perdagangan pada November 2023 mencapai 2,79 miliar USD .

Surplus tersebut lebih rendah dibandingkan Oktober 2023 yang mencapai US$ 3,48 miliar. Jika neraca perdagangan kembali mencetak surplus maka Indonesia sudah membukukan surplus selama 43 bulan beruntun.

Konsensus juga menunjukkan bahwa ekspor akan terkontraksi 10% (year on year/yoy) sementara impor naik 0,57% pada November 2023.

Sebagai catatan, nilai ekspor Oktober 2023 terkoreksi 10,4% (yoy) tetapi naik 6,8% (month to month/mtm) menjadi US$ 22,15 miliar. Nilai impor Oktober naik 7,7% (mtm) tetapi turun 2,4% (yoy) menjadi US$ 18,67 miliar.

Ekspor diperkirakan melandai pada November 2023 seiring dengan melandainya harga komoditas. Sebaliknya, impor diperkirakan akan naik sejalan dengan data historisnya.

Ekonom Bank Danamon Irman Faiz menjelaskan surplus akan mengecil karena ekspor jatuh.

“Penurunan ekspor yang lebih dalam masih terkait koreksi harga komoditas terutama batubara. Besarnya porsi batubara dalam ekspor mengoffset dampak kenaikan hrga komoditas lain,” tutur Irman, kepada CNBC Indonesia.

Berdasarkan catatan Refinitiv, rata-rata harga batu bara pada November 2023 sebesar US$ 126,98 per ton, lebih rendah dibandingkan Oktober yang ada di angka US$ 142,56/ton.

Harganya jauh di bawah rata-rata November tahun lalu yang tercatat US$ 340,62 per ton.

Batu bara menyumbang nilai ekspor sekitar 15% terhadap total ekspor Indonesia sehingga pergerakan harganya akan sangat menentukan.

Sementara itu, rata-rata harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) pada November 2023 tercatat MYR 3.859,55 per ton. Harganya sebenarnya naik dibandingkan Oktober 2023 tercatat MYR 3.699,32 per ton tetapi masih jauh lebih rendah dibandingkan Oktober yang tercatat MYR 4.154,36 per ton pada November 2022.

Sawit menyumbang ekspor sekitar 12-13% dari total ekspor Indonesia.

Irman menjelaskan surplus juga akan mengecil karena kenaikan impor. Secara historis, impor biasanya akan naik pada November karena produsen akan menggenjot produksi untuk Desember sehingga impor mesin dan barang mentah naik. Impor konsumsi juga biasanya menanjak pada November untuk persiapan natal dan akhir tahun baru (nataru).

“Impor menjelang nataru di perkirakan meningkat terutama barang konsumsi sehingga tercatat positif,” ujar Irman.

Data aktivitas manufaktur mitra dagang utama Indonesia seperti China dan ASEAN mengalami kenaikan pada November sehingga ada harapan permintaan mereka terhadap produk Indonesia naik.

PMI Manufacturing China kembali ke fase ekspansif yakni 50,7 pada November 2023, dari 49,5 pada Oktober. PMI Korea Selatan juga kembali ke fase ekspansif. Namun, PMI Amerika Serikat dan Jepang melandai.

Jokowi Geser SBY?

Jika neraca dagang kembali mencatat surplus pada November maka hal itu akan menjadi prestasi bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Neraca dagang Indonesia memperpanjang rekor surplus menjadi 42 bulan terakhir pada Oktober lalu. Catatan ini menjadi prestasi besar karena menjadi salah satu yang terpanjang dalam sejarah Indonesia.

Dengan mencatatkan surplus hingga 42 bulan beruntun, pencapaian surplus di era Jokowi kini sejajar dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Surplus perdagangan pernah mencapai 42 bulan di era SBY yakni Oktober 2004 hingga Maret 2008.

Pencapaian tersebut adalah yang terpanjang dan terbaik dalam satu periode pemerintahan presiden pasca reformasi. Surplus ditopang oleh melambungnya harga komoditas di era booming komoditas pada 2010-2012.

Jika Jokowi mampu mencatatkan surplus sebanyak 43 bulan maka mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan menjadi presiden dengan catatan surplus terpanjang setelah era reformasi.

Surplus terpanjang yang dicatat Indonesia adalah selama 153 bulan yang terbentang dari Juli 1995-Maret 2008. Periode tersebut terbentang dari periode pemerintahan Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, hingga Megawati Soekarnoputri.

Dalam satu kali masa pemerintahan, surplus terpanjang masih ditorehkan Soeharto. Presiden Soeharto yang memerintah selama 32 tahun di Indonesia pernah mencatatkan surplus panjang selama 91 bulan pada periode Agustus 1975 hingga Februari 1983.

Proyeksi surplus dagang RI November 2023 (US$ miliar)

Table with 2 columns and 10 rows.
BCA 1.91
UOB 2.30
CIMB 2.50
Bank Mandiri 2.61
Bank Danamon 2.76
Bank Permata 2.81
Mirae Asset Sekuritas Indonesia 3.20
BRI 3.31
Bank Maybank Indonesia 3.32
Sucor Sekuritas 3.80
Disarikan Oleh ARS

Related posts

Akibat Dari Jokowi Yang ‘Kecanduan’ Bansos, Anggaran Perlinsos 2014-2024 Mencapai Hampir Rp4.000 Triliun

Tim Kontributor

HATI-HATI, NONTON VIDEO INGIN DAPAT UNTUNG TAPI MALAH BUNTUNG

Tim Kontributor

Peran Penting Komunikasi

Tim Kontributor

Leave a Comment