Presiden Republik Indonesia Joko Widodo( Jokowi) disebut lebih bernyali dibanding Presiden ke- 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono( SBY) di akhir periode kedua masa kepempiminan mereka. Diketahui, SBY serta Jokowi merupakan presiden di masa Reformasi yang 2 periode terpilih lewat Pemilihan Umum( Pemilu) secara langsung. Pendiri Centre for Strategic and International Studies( CSIS) Jusuf Wanandi berpandangan, sikap ragu- ragu SBY di akhir masa kepemimpinan pada periode 2009–2014, nampak dikala adanya wacana kesepakatan Partai Demokrat terkait calon presiden periode berikutnya.“ Mula- mula ia ingin laksanakan, telah kumpul seluruh, telah menyudahi semua sebagai menteri, tetapi nyatanya kesimpulannya dibatalkan begitu saja. Jadi you can see nomor guts( kamu dapat lihat tidak memiliki nyali),” kata Jusuf dalam kegiatan ROSI Kompas Televisi yang tayang Kamis( 25/ 5/ 2023).
Sedangkan itu, Jusuf memperkirakan Jokowi di akhir periode kedua masa kepemimpinannya lumayan bernyali. Bagi ia,
nyali tersebut nampak pada saat Jokowi berupaya mempertahankan terkait siapa calon presiden yang bakal menggantikannya.“ Nah jika kita amati Pak Jokowi ini memanglah simple man but he has guts and not only gets he does his work also buat mencapai ini( Jokowi memanglah simpel namun memiliki nyali serta ia ia ingin berupaya buat mencapai ini),” ucapnya. Jusuf berpandangan Jokowi berkeinginan supaya kepemimpinan serta kebijakan yang sudah dibuatnya sepanjang 2 periode ini tidak jadi percuma. Maka itu, Jokowi mau ikut serta dalam proses penentuan calon penggantinya tersebut.
Bagi Jusuf, perihal yang dicoba Jokowi itu bukan katagori abuse of power ataupun penyalahgunaan kekuasaan, termasuk dikala Jokowi mengumpulkan beberapa petinggi partai politik di Istana. Jusuf memperhitungkan perihal itu selaku suatu yang baik sebab Kepala Negara berupaya hingga akhir masa jabatannya.“ Jika memandang dari ia( Jokowi) ini orangnya, memanglah saya kira he see this( ia memandang) kalau ia ingin melanjutkan pembangunan ini. Serta ia selaku rakyat kecil kan dahulu merasakan gimana ketinggalan mereka. Jadi saat ini he is trying to do his best to continue as long as possible( Jokowi berupaya membagikan yang terbaik guna melanjutkan programnya selama mungkin),” ucap Jusuf.
Tidak hanya itu, Jusuf memandang Jokowi selaku sosok yang bersemangat dalam melaksanakan segala suatu. Jusuf juga berharap perilaku itu membuat Jokowi melaksanakan ataupun mengambil keputusan yang lebih baik.“ Bagaimanapun pula ia manusia kan, jadi kita harapkan pasti jangan dalam tindakan- tindakan ini ia berbuat kesalahan- kesalahan semacam dininabobokan oleh orang- orang sekitarnya,” ucap Jusuf. Diberitakan lebih dahulu, Jokowi sebagai Presiden dinilai sangat turut campur dalam soal penentuan pendamping calon presiden( capres) serta calon wakil presiden( cawapres) buat mengalami Pemilihan Presiden( Pilpres) 2024.
Sebagaimana dikenal, Presiden Joko Widodo pernah mengumpulkan 6 pimpinan umum parpol koalisi pemerintah. Pertemuan diselenggarakan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa( 2/ 5/ 2023). Bagi Jokowi, tindakannya itu tidak melanggar konstitusi. Dia pula menekankan tidak berupaya melaksanakan intervensi pada berbagai parpol terkait pengusungan capres- cawapres.“ Bukan cawe- cawe. Wong itu dialog saja kok( diucap) cawe- cawe. Dialog. Saya tadi sampaikan, saya ini pula pejabat politik. Saya bukan cawe- cawe,” ucap Jokowi di Sarinah, Jakarta, Kamis( 4/ 5/ 2023) lalu.
Disarikan Oleh JMKP