Faktual.id
EKONOMI KOMUNIKASI RAGAM INFO

Polisi Pasang Penghalang Berlapis Untuk Pengamanan Demonstrasi Tolak Kenaikan Harga BBM

Jakarta-, Aparat kepolisian memasang penghalang berlapis untuk pengamanan demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Patung Kuda, Jakarta, hari ini, Selasa (13/9).
Polda Metro Jaya telah menerima pemberitahuan dari tiga elemen masyarakat yang akan unjuk rasa di kawasan Patung Kuda.  sejumlah alat seperti separator, kawat berduri, hingga ‘tembok raksasa’ alias water barrier mulai dipasang polisi sejak pukul 10.15 WIB.

Pengamanan berlapis dipasang di dekat area Patung Kuda, tepatnya Jalan Medan Merdeka Barat, yang bakal menjadi tempat unjuk rasa. Sejumlah kendaraan taktis juga disiagakan di sekitar area demonstrasi.

Tak hanya itu, polisi juga menutup lalu lintas Jalan Medan Merdeka Barat dan sejumlah jalan di sekitar Istana Negara. Beberapa jalan lain yang ditutup yaitu Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Majapahit, dan Jalan Gajah Mada.

Berdasarkan unggahan di akun instagram TMC Polda Metro, pengalihan arus dilakukan sejak pukul 10.00 WIB sampai demonstrasi selesai.

“Alih arus dilaksanakan hari Selasa tanggal 13 September 2022 pukul 10.00 sampai dengan selesai. Masyarakat menuju sekitar Istana Negara agar mencari jalan alternatif lain,” dikutip dari unggahan.

Sejumlah massa dari berbagai elemen masyarakat akan menggelar demonstrasi tolak kenaikan BBM di Patung Kuda hari ini. Salah satunya massa dari buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak).

Ketua Umum Sekolah Mahasiswa Progresif Ihsan Kamil sebagai salah satu anggota aliansi Gebrak mengklaim ribuan massa bakal dikerahkan dalam demo tolak BBM hari ini.

“Betul, hari ini Gebrak akan aksi di Istana,” kata Ihsan Kamil

“Ada sekitar 4 ribuan buruh dari berbagai organisasi/serikat buruh anggota Gebrak. Dan ada sekitar 3 ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Jabodetabek dan Banten,” lanjutnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyatakan sudah ada tiga elemen masyarakat yang mendapat izin menggelar demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, pada hari ini.

Ketiga elemen tersebut yakni Gebrak, Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia (KPBI), dan Dema UIN Jakarta.

“Iya (tiga elemen) itu yang hari ini turun,” kata Zulpan saat dikonfirmasi.

Dalam keterangannya, Gebrak disebut bakal menurunkan sekitar 1.000 massa. Kemudian KPBI diperkirakan sebanyak 200 orang, sementara Dema UIN Jakarta kurang lebih sekitar 600-700 orang.

Zulpan juga menjelaskan pihaknya bakal melalukan tindakan humanis terhadap organisasi yang menggelar demonstrasi tanpa izin. Salah satunya dengan memberi imbauan dan tetap melakukan pengawalan.

Hal tersebut merespons beredarnya informasi bahwa sejumlah organisasi mahasiswa dari berbagai kampus bakal menggelar aksi unjuk rasa meski belum mendapat izin.

“Sekarang banyak kecenderungan yang timbul mereka mengunakan flyer undangan yang mereka nyatakan itu sebagai pemberitahuan, padahal itu keliru,” kata Zulpan.

“Tentunya kita akan melakukan tindakan secara humanis. Kita akan memberikan imbauan kepada mereka, menanyakan maksud tujuannya ke mana, bahkan kita mengawal dan menjaga kegiatan mereka sepanjang mereka tidak anarkis,” lanjutnya.

Berdasarkan siaran pers yang dirilis, massa Gebrak akan menyuarakan lima tuntutan terkait kenaikan BBM dan sejumlah isu lainnya.

Pertama, menolak kenaikan harga BBM dan menuntut harga kebutuhan pokok diturunkan. Kedua, mencabut Omnibus Law Cipta Kerja dan PP turunannya.

Ketiga, mencabut Undang-Undang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU P3). Keempat, menolak RKUHP, serta yang kelima yakni menolak Revisi UU Sisdiknas.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax pada Sabtu (3/9) pukul 13.30 WIB.

Harga Pertalite yang semula Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM mendapat respons negatif dari publik. Demonstrasi pun bermunculan di sejumlah kota di Indonesia guna menentang keputusan tersebut.

 

Sumber

 

Disarikan Oleh : RS


Related posts

Stisip widuri kampus pilihan terbaik

Tim Kontributor

PERKULIAHAN DI STISIP WIDURI DI LIBURKAN SELAMA PSBB

Tim Kontributor

Bahas Investasi hingga Vaksin Covid-19, Luhut Menemui Menlu China

Tim Kontributor

Leave a Comment