Perusahaan vaksin Covid-19 AstraZeneca mengungkapkan bahwa produknya efektif terhadap virus corona varian Delta dan Kappa, dua varian virus corona yang teridentifikasi di India.
Dilansir dari Reuters, sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Oxford menyelidiki kemampuan antibodi monoklonal dalam darah dari orang yang telah pulih dari Covid-19 dan dari mereka yang divaksinasi untuk menetralkan varian Delta dan Kappa.
Pada pekan lalu, analisis dari Public Health England (PHE) menunjukkan bahwa vaksin yang dibuat oleh Pfizer Inc dan AstraZeneca menawarkan perlindungan tinggi lebih dari 90 persen terhadap rawat inap dari varian Delta. Pihak AstraZeneca menyampaikan, hasil studi Oxford terbaru dibangun berdasarkan analisis terbaru oleh PHE.
Mengutip ABC, berikut penjelasan singkat untuk varian Delta dan varian Kappa agar lebih mudah dikenali.
Varian Delta, varian India
Virus corona varian Delta adalah varian terbaru yang menjadi perhatian, seperti yang diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Varian ini merupakan salah satu dari empat varian yang paling mengkhawatirkan otoritas kesehatan global saat ini. Sebab, varian ini diyakini menyebabkan virus corona lebih berbahaya seperti:
- Peningkatan penularan atau perubahan yang merugikan dalam epidemiologi
- Peningkatan virulensi atau perubahan presentasi penyakit
- Penurunan efektivitas tindakan pencegahan dan pengendalian
Kasus infeksi SARS-CoV-2 varian Delta pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020, dan dianggap sangat menular.
Pihak berwenang Inggris memperkirakan itu 40 persen lebih mudah menular daripada varian sebelumnya yang membuat Inggris melakukan karantina wilayah pada awal tahun 2021.
Varian Kappa, varian India
Varian Kappa adalah yang berada di balik sebagian besar kasus di Victoria, Australia. Menurut laporan, virus ini masuk ke komunitas Victoria melalui seorang pria yang terinfeksi di karantina hotel di Adelaide sebelum melakukan perjalanan ke Victoria.
Sama seperti varian Delta, varian Kappa juga pertama kali terdeteksi di India, namun varian ini tidak terdaftar sebagai varian yang menjadi perhatian.
Sama seperti varian Delta, varian Kappa juga pertama kali terdeteksi di India, namun varian ini tidak terdaftar sebagai varian yang menjadi perhatian.
Sebaliknya, WHO menggolongkan varian Kappa sebagai varian yang menjadi perhatian (variants of interest). Namun, varian ini juga memiliki kemampuan yang menular dengan sangat cepat dan berpotensi mematikan.
“Varian Kappa mulai muncul di tempat-tempat di mana biasanya kemungkinan kecil untuk terinfeksi,” ujar Kepala Petugas Kesehatan Victoria, Brett Sutton.
Varian Kappa memiliki nama lain yakni B.1.617.1. Varian Kappa dan varian Delta memiliki nama yang mirip karena keduanya berasal dari strain yang sama yakni B.1.617.