Pencopotan Brigjen Endar Priantoro menuai polemik. Endar diprediksi dicopot lantaran terikat perkara Formula- E. Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani memohon penyelesaian perkara tersebut dapat dituntaskan dengan metode baik- baik maupun kekeluargaan.
“ Kami di Komisi III, kita berharap supaya riak- riak yang terjalin dikala ini di KPK itu dapat dituntaskan dengan sebaik- baiknya ya. Terlebih, pimpinan KPK, Pak Pimpinan KPK, Pak Firly kan pula dari kepolisian, serta riak ini pula terjalin dengan sahabat yang berasal dari kepolisian,” kata Arsul pada wartawan.
Arsul memohon momen bulan ramadan dimanfaatkan pimpinan KPK guna menuntaskan permasalahan internal. “ Kita berharap lah, momentum puasa ini sebagai momentum guna penyelesaian dengan sebaik- baiknya. Kita seluruh berharap, yang terjalin itu senantiasa sinergitas di antara lembaga penegak hukum yang terdapat,” kata Arsul.
Arsul menyatakankan Endar serta pimpinan KPK berjumpa langsung serta tidak cuma silih lempar alasan di publik saja.
“ Butuh duduk bersama jika menanggulangi perihal semacam ini, tidak dapat kita setelah itu berargumentasi atas bawah tafsir terhadap ketentuan yang terdapat, yang sangat bagus ya duduk bersama lah, jadi wajib disampingkan ego kelembagaan,” pungkasnya.
Pencopotan Brigjen Endar Priantoro Tidak Terkait Formula E
Lebih dahulu, KPK mengklaim pencopotan Brigjen Endar Priantoro dari jabatan direktur penyelidikan( dirlidik) KPK tidak terdapat kaitannya dengan penindakan perkara di lembaga antirasuah. Tercantum tidak berkaitan dengan penyelidikan perkara dugaan korupsi Formula E.
” Kami yakinkan pula rotasi serta promosi jabatan struktural di KPK, sama sekali tidak terdapat kaitan dengan proses penindakan masalah di KPK,” ucap Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu( 5/ 4/ 2023).
Ia berkata, dalam penindakan masalah, perbandingan komentar di internal ialah perihal lumrah. Bagi Ali, malah perihal tersebut yang jadi karakteristik khas KPK yang menjunjung asas egaliter sesama insan KPK.
” Memangnya di KPK semenjak berdiri hingga hari ini senantiasa satu benak seluruh? Kami yakinkan tidak, senantiasa terdapat dinamika. Di situlah kekayaan khasanah KPK, beda berkomentar itu baik buat membenarkan pengambilan keputusan akhir hendak matang serta bisa dipertanggungjawabkan,” kata Ali.
Disarikan Oleh JMKP