Sejumlah loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, yang tercerai berai kini bersatu di bawah naungan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Meski Anas kini masih dipenjara, pengikut mereka babat alas mendirikan partai baru.
Adalah salah satu inisiator PKN, Sri Mulyono, yang mengungkapkan partai baru ini banyak diisi loyalis Anas Urbaningrum. PKN sendiri saat ini dipimpin mantan kader Demokrat dan juga eks Sekjen Partai Hanura, Gede Pasek Suardika.
“Sebenarnya, begitu mendengar seringnya ide dan gagasan politiknya dihambat, sehingga tidak bisa maksimal, kami sudah meminta GPS keluar saja dan merintis dari nol dan lebih sehat,” kata Sri Mulyono seperti dirangkum Senin (1/11/2021).
“Saya yang gembira bisa bersama Gede Pasek bangun partai. Banyak teman eks Demokrat, Hanura, serta para aktivis PPI dan alumni Cipayung Plus yang sudah tahu kapasitasnya langsung meminta bergabung. Apalagi integritas politiknya tidak bisa diragukan lagi,” katanya.
PKN kini bakal didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM atau Kemenkumham. Bagaimana posisi Anas Urbaningrum nantinya, Gede Pasek masih merahasiakannya.
Gede Pasek meminta Anas Urbaningrum tak diganggu isu PKN terlebih dahulu. Mereka memilih babat alas saja untuk saat ini.
“Beliau masih fokus dulu selesaikan urusannya sekarang di Bandung. Biarlah kami kami saja yang babat alas,” kata Gede Pasek.
Soft Landing Anas
Pembentukan partai ini dinilai untuk menjadi landasan berpolitik Anas Urbaningrum setelah bebas. Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
Adi menjelaskan dibentuknya PKN dengan Gede Pasek sebagai pimpinannya sebagai soft landing bagi Anas Urbaningrum yang tak lama lagi bebas. Hal ini, kata dia, terbukti dari banyaknya loyalis Anas Urbaningrum di dalam partai tersebut.
“Bisa saja ini sebagai soft landing bagi Anas Urbaningrum yang tak lama lagi akan bebas. PKN sepertinya disiapkan untuk menyambut Anas. Apalagi di partai ini banyak loyalis Anas, sangat mungkin PKN ini untuk menyambut Anas dan Anas akan reborn di politik,” ucapnya.
Lebih lanjut, Adi menilai PKN memiliki target untuk lolos ke parlemen. Meski sulit, kata dia, target tersebut masih memungkinkan untuk dicapai PKN.
“PKN ambisinya lolos ke Senayan dan dukung capres yang potensial menang. Itu perkara utama di politik. Mungkin (masuk parlemen), meski sangat berat. Butuh kerja keras apalagi ceruk pemilih makin menyempit,” ujarnya.
Disarikan oleh P.