Pandemi Covid-19 berdampak terhadap hampir seluruh aspek kehidupan, mulai dari kesehatan, lingkungan, politik, dan juga ekonomi. Dengan penyebaran virus yang sangat mudah sehingga diwajibkan kepada seluruh masyarakat untuk saling menjaga jarak. Upaya pemerintah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 dengan diberlakukannya PSBB yang hanya memperbolehkan sektor usaha tertentu yang beroperasi membuat sektor lain mengalami kerugian bahkan sampai “gulung tikar”.
Salah satunya sektor kuliner yang menyasar kalangan millenial yaitu Flowing Coffee, saya berkesempatan mewawancarai salah satu owner dari cafe tersebut beberapa waktu lalu. Lokasi yang berada Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Sebagai penyangga ibukota, kabupaten Bogor pun ikut menerapkan PSBB agar penyebaran Covid-19 dapat ditekan karena Jakarta termasuk Episentrum Covid-19. Bisnis kopi yang sudah dirintis sejak 2018 pun sangat berdampak pada pemasukan, saat awal kasus Covid-19 diumumkan presiden Jokowi, Flowing Coffee sempat tutup beberapa pekan untuk menghindari penyebaran virus tersebut. Namun dibuka kembali karena tidak adanya pemasukan yang dapat mengancam keberlangsungan bisnisnya.
Dengan membukanya kembali membuat cafe tersebut harus menyiapkan beberapa kebijakan serta fasilitas dalam menghadapi pandemi, seperti fasilitas cuci tangan, kebijakan jaga jarak, serta jam operasional. Di sela-sela wawancara juga pemilik menjelaskan bahwa saat ini mereka fokus dengan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan setelah pandemi Covid-19 ini usai serta bereksperimen mengenai cita rasa kopi baru untuk menambah menu baru yang dapat dipilih pelanggan.
Diakhir wawancara, owner berharap semoga Pandemi Covid-19 ini segera usai agar roda perekonomian kembali berlangsung dan berharap pemerintah juga dapat menanggulangi pandemi ini dengan baik.
Biladi Muhammad, STISIP Widuri Jakarta