Pada awal Juni lalu, tepatnya 5 Juni 2021, Sinovac menyebutkan, suntikan ketiga vaksin Covid-19 Sinovac dapat meningkatkan antibodi 10 kali lipat. Sinovac juga tengah melakukan penelitian mengenai kapan suntikan ketiga vaksin sebaiknya diberikan. Mengutip Global Times, hal itu berdasarkan uji klinis fase kedua yang telah dilakukan.
Meski demikian, penerapan penyuntikan dosis ketiga masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Kepala Produsen Vaksin China Sinovac, Yin Weidong, Sabtu (5/6/2021), mengatakan, perusahaan telah menyelesaikan uji klinis fase kedua.
Sukarelawan dalam uji klinis tersebut sebelumnya telah menerima dua kali suntikan, dan mereka menerima suntikan ketiga setelah tiga dan enam bulan dari penyuntikan kedua itu.
Penelitian kemudian mengonfirmasi bahwa tubuh sukarelawan menunjukkan respons antibodi yang melonjak 10 kali lipat setelah seminggu dan 20 kali lipat setelah 15 hari. Akan tetapi, Yin menyebutkan, Sinovac masih melakukan penelitian untuk menentukan waktu terbaik penyuntikan booster vaksin ketiga ini bagi masyarakat umum.
“Setelah menyelesaikan dua suntikan, tubuh kita sudah menghasilkan memori kekebalan. Adapun kapan suntikan ketiga akan dibutuhkan, tolong beri peneliti lebih banyak waktu untuk mempelajarinya,” kata Yin.
Sebelumnya, saat ditanya apakah Sinovac memiliki vaksin baru yang bisa melindungi varian yang bermutasi, Juru Bicara Sinovac Liu Peicheng mengatakan, studi terkait imunogenitas dari varian strain tengah dilakukan.
Saat ini juga masih dilakukan diskusi mengenai apakah di masa depan seseorang akan membutuhkan booster atau penyuntikan vaksin ketiga ini.
Otoritas kesehatan China menyatakan, mereka akan menentukan kapan harus memberikan suntikan booster untuk Covid-19 berdasarkan analisis kelompok yang divaksin awal untuk memerangi ancaman strain.
Seorang dokter dan ahli imunologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Shao Yiming, mengatakan, saat ini data orang yang divaksinasi enam bulan lalu tengah dianalisis.
Hasil awal menunjukkan, tingkat antibodi mereka yang telah disuntik dengan vaksin kedua itu masih cukup baik.
“Dengan dukungan data ilmiah, kami akan menentukan kapan orang yang sudah lama divaksinasi harus diberikan suntikan booster,” kata dia. Sementara itu, Chile menjadi salah satu negara yang telah melakukan kesepakatan untuk penyuntikan dosis ketiga, baik dari Sinovac maupun Pfizer.
Dikutip dari Bloomberg, kesepakatan itu akan dilakukan beberapa bulan ke depan jika memang penyuntikan ketiga diperlukan.
“Tambahan tujuh juta suntikan Sinovac dan lima juta dari Pfizer akan tiba pada akhir tahun jika otoritas kesehatan menganggapnya perlu,” ujar Wakil Menteri Perdagangan Rodrigo Yanez. “Peninjauan dosis ketiga adalah keputusan kesehatan yang masih dalam peninjauan,” kata Yanezz.