Menjadi entrepreneur tidak harus menunggu lulus kuliah. Bahkan berstatus mahasiswa mengawali sebagai entrepreneur adalah langkah yang tepat. Di era pandemi saat ini yang berdampak pada perekonomian setiap negara, banyak perusahaan yang gulung tikar- merugi. PHK masal terjadi di setiap sudut industri.
Di era pandemi COVID 19 banyak lulusan sarjana menganggur, kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan, ekonomi seakan-akan ambruk. Oleh sebab itu lulusan sarjana di era pandemi tidak hanya berpikir mencari lowongan pekerjaan, seharusnya menciptakan lapangan pekerjaan.
Lingkungan kampus menjadi bagian yang tepat untuk belajar sebagai entrepreneur. Memupuk semangat, bagaimana mewujudkan mimpi menjadi kenyataan. Bagaimana menciptakan dan menjalankan bisnis dengan teman sesama mahasiswa. Menciptakan Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan hal yang menarik untuk dikembangkan. Dengan menyediakan berbagai macam kebutuhan mahasiswa, apa yang laku di kalangan mahasiswa akan menjadi potensi pasar tersendiri untuk UKM mahasiswa.
“Mimpi saya ke depan adalah 60% perguruan tinggi di Indonesia mampu menciptakan lapangan kerja bukan mendidik mahasiswanya untuk mencari pekerjaan.” _Sandiaga Uno
Kutipan diatas bisa menjadi alasan bagi perguruan tinggi untuk mendukung kegiatan UKM dilingkungan kampus. Dikelola dan dijalankan oleh mahasiswa akan menjadi pembelajaran langsung untuk menjadi entrepreneur. Pentingnya perguruan tinggi untuk melatih mahasiswanya sehingga dapat menciptakan platform dan lingkungan yang menghasilkan entrepreneurs simply by choice, by opportunity, not by accident or necessity.
Dengan dukungan media sosial, UKM kampus dapat melebarkan sayapnya. Dengan sosial media UKM kampus dapat mempromosikan barang dagangannya ke masyarakat. Sosial media menjadi tren dikalangan mahasiswa, bahkan merekalah yang menguasai ranah per-sosial media-an, tentunya ini akan menjadi kemasan yang menarik berpromosi UKM kampus.
Entrepreneur adalah tentang melakukan dan bukan hanya berbicara tentang melakukan. Jika kita tidak bersenang-senang, kita tidak melakukannya dengan benar. Mumpung masih muda dan suka bersenang senang ini menjadi latar belakang, kenapa UKM kampus harus terus digiatkan, tentunya dengan tanggung jawab dan manajemen yang baik.
“Tulisan ini adalah bagian dari tugas dan pembelajaran kelas Manajemen Media Digital. Apabila ada kesalahan atau kekurangan mohon dimaafkan.” Endro Aji/MMD1