Ganjar Pranowo dan Maruarar Sirait meraih penghargaan di Detikcom Awards 2023.
Ganjar Pranowo yang juga merupakan calon presiden (bacapres) tahun 2024 berhasil meraih penghargaan pada kategori Peningkatan Mutu Pendidikan Keluarga Miskin.
Sementara, Maruarar Sirait meraih penghargaan Tokoh Penggerak Kepemudaan dan Olahraga.
Pemberian penghargaan itu dilakukan di Java Ballroom Hotel The Westin Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/9) malam dalam kegiatan yang mengangkat tema Adapt & Transform for an Era of Change.
Ini merupakan penghargaan bergengsi yang diberikan kepada individu, merek, perusahaan, dan lembaga di Indonesia yang telah memberikan kontribusi luar biasa di berbagai bidang.
Sebagai proses penilaian setiap kategori dilakukan dengan proses yang ketat dan transparan.
Sejumlah kriteria menjadi pertimbangan dalam menentukan para penerima penghargaan mulai dari inovasi, dampak, kualitas, relevansi, hingga keberlanjutan.
Adapun proses penilaianan dilakukan oleh Tim Komite Asesment dengan metode analisis kuantitatif dan kualitatif, metode polling, survei, dan FGD melibatkan 1.000 pembaca sebagai responden untuk mencari tokoh, merek, atau lembaga yang adaptif dan bertransformasi di era perubahan.
Ganjar dalam sambutannya menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya terinspirasi dari kehidupannya sendiri yang dalam segi ekonomi tidak terlalu bagus.
“Kemudian banyak anak yang tidak banyak akses pendidikan dengan bagus. Maka ketika kemudian 3 sekolah awal kita bikin dan 15 berikutnya, surprise buat saya 100 persen terserap tenaga kerja di Jepang, Jerman, BUMN, TNI Polri,” kata mantan gubernur Jawa Tengah yang menjabat dua perode itu.
Ganjar yang juga kader PDI Perjuangan itu menceritakan pengakuan para alumni. “Saya sudah membayar utang orang tua saya, saya sudah membikinkan orang tua saya rumah. Sekarang kehidupan lebih baik karena pendidikan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Maruarar Sirait yang saat ini lebih konsentrasi sebagai pengusaha, menyampaikan pengalamannya dengan Chairul Tanjung atau CT.
“Bang CT ini bos saya di PBSI, bertangan dingin sehingga melahirkan banyak juara. Juga membimbing saya menjadi pengusaha, terima kasih bang bimbingannya,” ujarnya.
Lebih lanjut Ara juga meyakini bahwa olahraga Indonesia akan makin maju ke depannya.
“Waktu itu, diminta ketua Piala Presiden 2015 sebanyak empat kali. Saya juga baru diminta menjadi ketua Satgas Anti-Mafia Bola. Mohon dukungannya Pak Kapolri dan Pak Jaksa Agung. Kami percaya dengan penegakan hukum yang tidak tebang pilih, judi bola, pengaturan skor, kita yakin olahraga kita pasti maju,” tutup putra Sabam Sirait itu.
Maruarar Sirait merupakan politikus yang menjadi anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan selama tiga periode. Dia mengikuti jejak ayahnya Sabam Sirait, di dunia perpolitikan. Pada 2010, Ara mendapat penghargaan dari Charta Politika sebagai tokoh yang paling banyak memberikan pernyataan di media massa.
Dikenal dekat dengan pemuda, Maruarar Sirait dipercaya menjadi ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP PDI Perjuangan 2005-2010. Lalu, 2010-2015, Ara juga menjadi ketua umum Pertama Taruna Merah Putih (TMP), organisasi sayap kepemudaan PDI Perjuangan.
Kecintaan Ara pada olahraga membuatnya dipercaya menjadi ketua Panitia Pengarah Piala Presiden sejak 2015, lalu 2017-2019, oleh Presiden Joko Widodo.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh nasional penerima penghargaan, yaitu Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga tokoh-tokoh lain dari berbagai nominasi peraih penghargaan.
Disarikan Oleh ARS