Vendor ponsel menyatakan beberapa ponsel yang beredar di pasaran terblokir dan tak dapat layanan seluler. Hal itu disebabkan oleh Centralized Equipment Identity Register (CEIR) dalam kondisi penuh.
CEO Mito Mobile Hansen menuturkan industri ponsel bisa mengalami resesi jika hal tersebut tidak segera ditangani.
“Ini sangat berdampak terhadap kelangsungan industri kami. Kami bisa terkena resesi lebih cepat jika sistem ini tidak cepat diperbaiki. Padahal ponsel kami resmi. Semestinya tidak terblokir,” ujar Hansen
Hansen menuturkan terblokirnya ponsel resmi dan tak bisanya TPP input IMEI ke CEIR menjadi pertaruhan hidup dan matinya industri ponsel. Sebab, dia menyampaikan persoalan itu tidak hanya dialami oleh Mito.
“Saya dengar kawan-kawan brand nasional lainnya mengalami problem yang sama. Jangan biarkan kami masuk ke jurang resesi lebih cepat. Jadi kami sangat berharap sekali pihak terkait untuk secepatnya mengatasi persoalan ini,” ujarnya.
Hansen pun mengingatkan pemerintah harus memiliki infrastruktur yang memadai jika hendak menumbuhkan industri ponsel. Jika tidak, dia berkata industri ponsel akan mengalami hal yang sebaliknya.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mendesak pihak pemerintah untuk benar-serius menjalankan aturan yang sudah dibuat. Dia khawatir implementasi aturan yang lemah merugikan konsumen dan industri.
“Mesin CEIR tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Kemkominfo dan Kemenperin, kalau penuh harus ditambah kapasitasnya,” ujar Tulus.
Sebelumnya, sistem CEIR yang dikelola Kemenperin dikabarkan sudah hampir penuh. Saat ini, Kemenperin disebut sudah meminta operator CEIR untuk melakukan cleansing sistem agar hanya IMEI aktif yang terdaftar dalam sistem. Sumber
” Tulisan ini adalah bagian dari tugas dan pembelajaran kelas Manajemen Media Digital. Apabila ada kesalahan atau kekurangan mohon dimaafkan” Nimas Rahma/MMD3
