Gagasan Menteri Pendidikan serta Kebudayaan Riset Teknologi Nadiem Makarim tentang market place guru dinilai tidak menuntaskan sumber permasalahan tenaga pendidikan di Indonesia. Marketplace Guru dinilai menuntaskan permasalahan distribusi guru yang cuma jadi salah satu dari banyak permasalahan pengelolaan tenaga pendidikan di tanah air.
“ Market place guru ini cuma bakal mempermudah sekolah yang memerlukan tenaga pendidik sesuai formasi yang diperlukan. Marketplace ini tidak menanggapi gimana supaya tenaga guru honorer dapat secepatnya dinaikan jadi ASN sehingga mereka memperoleh kelayakan penghidupan,” ucap Pimpinan Komisi X DPR Syaiful Huda, Jumat( 2/ 6/ 2023).
Buat diketahui gagasan market place guru ini diklaim Nadiem Makarim buat menanggulangi tenaga guru honorer yang terjadi selama bertahun- tahun. Marketplace guru sendiri ialah database di mana seluruh sekolah bisa mencari siapa saja orang yang dapat jadi pendidik ataupun diundang ke sekolah tersebut.
Huda berkata dikala yang diperlukan merupakan konsistensi dari perilaku pemerintah buat menuntaskan rekruitmen satu juta guru honorer jadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja( PPPK). Ini berarti pemerintah wajib menuntaskan bermacam hambatan mulai dari proses rekruitmen, proses penerbitan pesan pengangkatan, sampai penempatan guru yang lolos seleksi.
“ Dikala ini proses rekruitmen satu juta guru honorer jadi ASN belum pula tuntas walaupun telah 2 tahun program tersebut diluncurkan,” ucapnya.
Ia mengatakan banyak hambatan dalam proses rekruitmen satu juta guru honorer jadi PPPK. Mulai dari keenganan pemerintah wilayah dalam mengajukan formasi, banyaknya hambatan administrasi sehingga guru yang lolos pilih tidak lekas memperoleh SK penaikan selaku ASN, sampai proses penempatan yang merangsang konflik di lapangan.
Penyelesaian Honorer Jadi PPPK Perlu Terobosan
“ Banyaknya hambatan dalam rekruitmen satu juta guru honorer jadi PPPK tersebut memerlukan terobosan bertabiat politis, di mana Mendikbud dapat memohon kepada Presiden buat membuka ruang untuk hambatan yang bertabiat regulatif ataupun personal di lintas departemen serta lembaga. Bukan malah menghasilkan aplikasi baru,” katanya.
Politisi PKB tersebut mengakui bila aplikasi marketplace guru ini memiliki khasiat semacam seperti aplikasi Gojek ataupun Grab yang mempermudah pertemuan driver ojek online dengan penggunanya. Kendati demikian marketplace guru ini hendak berperan optimal bila perkara mendasar ialah penaikan guru honorer jadi PPPK sudah berakhir diselesaikan.
“ Dengan demikian distribusi guru dapat lebih efisien dicoba cocok dengan kebutuhan serta kompetensi yang diperlukan oleh tiap- tiap sekolah,” pungkasnya.
Disarikan Oleh JMKP