Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin rapat High Level Meeting Tim Penanganan Inflasi Daerah (TPID) bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terkait di Ruang Pola Balai Kota Jakarta, Rabu (7/4). Forum tersebut juga membahas mengenai kesiapanstok pangandi Ibu Kota menjelangRamadhan1442 Hijriyah.
“Kita akan antisipasi (inflasi) jelang Ramadhan, di mana dari tahun ke tahun kita menemukan situasi yang hampir sama. Kita harus siapkan agar masyarakat mendapatkan kepastian, khususnya pasokan kebutuhan pokok berjalan lancar sehingga demand (permintaan) terjaga dan harga stabil, serta terjangkau,” kata Anies dalam keterangan tertulis resminya, dikutip Kamis (8/4).
Anies pun memastikan bahwa pasokan pangan di Jakarta menjelang Ramadhan dalam kondisi aman. Menurut dia, jika pasokan bahan pokok aman, permintaan (demand) akan terjaga, bahkan meningkat sehingga dapat menggerakkan perekonomian.
“Secara kesiapan, kita siap dan stoknya aman. Perlu kita garis bawahi adalah menggerakkan perekonomian dengan menjaga demand dari kosumsi rumah tangga. Bila kosumsi rumah tangga bergerak, akan berdampak besar pada rute menuju recovery dari pandemi,” katanya menjelaskan.
Adapun berdasarkan data dari TPID Provinsi DKI Jakarta, inflasi di Ibu Kota relatif terjaga dan lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tercatat, inflasi Jakarta sebesar 0,06 persen month to month (mtm), atau sebesar 1,11 persen year on year (yoy) pada Maret 2021. Secara kumulatif, inflasi Jakarta sampai dengan Maret 2021 tercatat sebesar 0,38 persen (ytd), lebih rendah dari periode yang sama tahun 2020, yaitu 0,85 persen (ytd).
“Perbaikan ekonomi DKI Jakarta diperkirakan masih berlanjut pada kuartal I 2021. Beberapa indikator perekonomian menunjukkan perbaikan, di antaranya peningkatan penjualan online serta otomotif, kenaikan impor barang konsumsi, serta membaiknya indeks keyakinan konsumen dan job vacancy,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Onny Widjanarko.
Sementara itu, dari sisi pengendalian inflasi pangan, TPID Provinsi DKI Jakarta terus memantau perkembangan harga dan kecukupan pasokan untuk menjaga kestabilan harga pangan di Ibu Kota selama pandemi Covid-19. Kemudian, untuk mendorong efektivitas dan optimalisasi pengendalian harga serta menjaga kecukupan pasokan, BUMD pangan dalam memperluas kerja sama perdagangan antarwilayah menjadi model bisnis utama TPID Provinsi DKI Jakarta.
Ke depan, TPID Provinsi DKI Jakarta akan terus berkomitmen dan konsisten menempuh langkah dan kebijakan konkret dalam menjalankan strategi pengendalian inflasi melalui strategi 4K, yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.