Faktual.id
POLITIK Politik Dalam Negri

Mantan Menhan Ukraina Bongkar Nilai Bantuan Dari Barat Yang Diterima Zelensky

Negara-negara Barat disebut telah memberikan bantuan militer kepada Ukraina setidaknya sebesar 100 miliar USD atau setara dengan Rp 1,52 triliun.

Angka tersebut termasuk lebih dari $50 miliar yang berasal dari Amerika Serikat saja sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu.

Hal itu dibeberkan Aleksey Reznikov, eks-menteri pertahanan Ukraiana yang baru saja didepak presiden Volodymyr Zelensky.

Reznikov mengatakan hal itu dalam wawancara terbaru di media pemerintah Ukraina, Ukrinform, saat dia ditanya efektivitas pengadaan kementeriannya dalam hal pembelian senjata.

Hasil wawancara itu diterbitkan pada Minggu, (3/9/2023).

Artikel tersebut diposting pada hari yang sama ketika Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengumumkan bahwa ia berencana untuk menggantikan Reznikov karena Kementerian Pertahanan memerlukan “pendekatan baru dan format interaksi baru, baik dengan militer maupun masyarakat secara keseluruhan.”

Reznikov mengatakan, perkiraan bantuan dari Barat itu mencakup nilai senjata, amunisi, dan peralatan militer lainnya yang diberikan kepada Ukraina.

Selain bantuan fisik, Barat juga memberi kontribusi keuangan ke Kiev untuk tujuan militer.

Bagi Reznikov, masa jabatannya sebagai menteri pertahanan dirusak oleh berbagai skandal korupsi, terutama yang melibatkan pengadaan peralatan dan bahan makanan untuk militer negara tersebut dengan harga yang melambung secara tidak normal.

Namun, dalam wawancara tersebut, Reznikov menegaskan bahwa kementeriannya, yang selama ini lebih mengandalkan pendanaan dari negara lain, dibandingkan anggaran pertahanan Ukraina sendiri.

Reznikov juga membela diri dengan menyebut kemeterian pertahanan yang dia pimpin telah menggunakan dana tersebut secara efektif dan mampu menyediakan semua kebutuhan militer dengan cukup “murah”.

“Dengan menggunakan prosedur hukum selama darurat militer, dengan prosedur yang dipersingkat, kami menandatangani kontrak dengan semua orang dan semua yang kami butuhkan,” klaimnya.

Reznikov menegaskan bahwa jumlah kontrak yang “bermasalah” hanya sekitar 2,7 persen.

 

Disarikan Oleh ARS

Sumber

Related posts

Pangkalan Militer Direbut, Junta Myanmar Lancarkan Serangan Udara

Tim Kontributor

Siapa Yang Dimaksud SBY Sebagai Musang Berbulu Domba?

Tim Kontributor

Gerindra Tempel PDIP, Nasdem Amblas.

Tim Kontributor

Leave a Comment