Pasien yang terinfeksi varian Omicron (B.1.1.529) disebut memiliki gejala yang sangat ringan tapi tidak biasa. Ini beda gejala varian Omicron dan varian Delta.
Dokter asal Afrika Selatan yang mendeteksi kemunculan varian Omicron mengungkap kebanyakan pasien tidak mengalami batuk atau sakit tenggorokan, gejala umum infeksi COVID-19 yang ditemukan pada varian sebelumnya.
“Sebagian besar dari pasien mengalami gejala yang sangat, sangat ringan dan belum ada pasien yang masuk ke ruang operasi. Kami bisa merawat pasien-pasien ini di rumah,” kata Angelique Coetzee.
Gejala varian Omicron :
Sakit kepala
Kelelahan ekstrem
Nyeri otot
Tidak enak badan
Pasien COVID-19 yang terinfeksi varian Omicron juga tidak mengalami anosmia atau kehilangan indra penciuman, gejala yang banyak dilaporkan saat seseorang terinfeksi varian Delta.
Sebelumnya, profesor epidemiologi genetik di King’s College London sekaligus pendiri studi gejala COVID ZOE, Professor Tim Spector, MD, gejala yang ditimbulkan dari infeksi varian Delta sebenarnya tak jauh berbeda dengan gejala COVID-19 lainnya. Berikut beberapa di antaranya.
Gejala varian Delta :
Sakit kepala
Sakit tenggorokan
Pilek
Demam
Batuk
Kehilangan kemampuan indra penciuman dan perasa.
Selain itu varian Delta juga diduga menyebabkan lebih banyak rawat inap daripada jenis varian sebelumnya. Vaksinasi COVID-19 hingga kini masih jadi salah satu cara menghindari varian COVID-19 baik Omicron maupun Delta.
Cara mencegah varian Omicron dan Delta
Langkah paling efektif yang dapat dilakukan individu untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19 adalah dengan:
Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain
Memakai masker yang pas
Membuka jendela untuk meningkatkan ventilasi
Hindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai
Menjaga tangan tetap bersih
Segera vaksin
Disarikan oleh P.
SUMBER