Strawberry Supermoon akan terjadi dua hari lagi, tepatnya 24 Juni 2021.
Fenomena astronomi ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia dengan waktu yang bervariatif. Seperti apa penampakannya? Peneliti Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Andi Pengerang mengatakan warna Strawberry Supermoon bukan berwarna merah. “Jadi dalam almanak petani Amerika Utara setiap bulan ada nama-namanya, disesuaikan dengan musimnya”.
Musim panen stroberi Dia menjelaskan supermoon itu dinamakan Strawberry Supermoon karena saat itu terjadi, di Amerika Utara sedang terjadi musim panen strawberry.
Sehingga warna Strawberry Supermoon tetap putih kekuningan seperti warna bulan biasanya.
“Warnanya ya tetap putih kekuningan sebagaimana purnama biasanya dan dapat diamati dengan mata telanjang alias tanpa alat bantu,” ungkap Andi. Pihaknya menejalaskan, warna kemerahan sebenarnya hanya bisa terlihat ketika bulan masih di ufuk rendah (ketinggian kurang dari 4 derajat).
Andi juga menjelaskan warna bulan yang kemerahan bisa terlihat salah satunya saat gerhana bulan. “Memang, ketika bulan berada di fase kontak awal total dan akhir total, umbra bumi dibiaskan mengecil.
Sedangkan ketika awal sebagian dan akhir sebagian, umbra bumi dibiaskan membesar,” kata Andi.
Perbedaan pendapat
Andi menjelaskan terdapat perbedaan pendapat terkait supermoon kali ini, yakni bisa disebut supermoon terakhir tahun ini dan bahkan bukan supermoon. “Kalau pakai jarak relatif purnama yang bernilai >0,9, purnama 24-25 Juni ini tergolong supermoon,” tutur Andi.
Lanjutnya, akan tetapi jika menggunakan selisih perige dan purnama yang bernilai <1 hari, purnama kali ini justru bukan supermoon. “Jadi, cuma 2 kali, 27 April dan 26 Mei,” jelasnya.
Wilayah yang bisa menyaksikan Sebelumnya Andi mengatakan bahwa wilayah Indonesia dapat menyaksikan Strawberry Supermoon ini sejak beberapa menit sebelum terbenam Matahari dari arah Timur-Tenggara (arah yang sama ketika Matahari terbit saat Solstis Desember). Kemudian, berkulminasi atau mencapai titik tertinggi di arah selatan sekitar tengah malam.
Fenomena tersebut akan berakhir atau terbenam beberapa menit setelah terbit Matahari dari arah Barat-Barat Daya (arah yang sama ketika Matahari terbenam saat Solstis Desember).
Menariknya, seluruh wilayah Indonesia dikabarkan dapat menyaksikan fenomena Strawberry Supermoon. “Lokasinya di seluruh Indonesia (dapat menyaksikan),” ujar Andi.
Sementara itu, puncak fase bulan purnama di Juni 2021 terjadi pada 25 Juni pukul 01.39 WIB atau 02.39 WITA atau 03.39 WIT.
Mengenai durasi, fenomena Strawberry Supermoon bisa diamati seperti bulan purnama lainnya, yakni dari terbit bulan saat matahari terbenam sampai keesokan hari saat bulan terbenam.
Andi menjelaskan, untuk waktu menyaksikan yang akurat, masyarakat dapat mengecek di beberapa aplikasi seperti Live Start Chart, Daffmoon, Sun Surveyor dan Stellarium Mobile untuk penggunaan gawai atau ponsel.