Vaksin Merah Putih mulai diuji klinis fase 1. Nantinya vaksin ini tak hanya dipakai sebagai booster di RI, melainkan akan dihibahkan ke negara-negara di Benua Afrika.
“Vaksin Merah Putih ini nantinya juga akan dihibahkan kepada negara-negara tetangga khususnya di benua Afrika yang memiliki kendala dalam vaksinasinya,” ucap Menko PMK Muhadjir Effendy dalam keterangannya.
Uji klinis vaksin merah putih di mulai kemarin di RSUD Soetomo. Uji klinis itu dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, dan Rektor UNAIR Mohammad Nasih.
“Mengingat vaksin Merah Putih merupakan produk dalam negeri di mana perwujudan dari kemajuan dan kemandirian bangsa sebagai upaya untuk mendorong tercapainya ketahanan nasional,” katanya.
Ada tujuh lembaga pengembang Vaksin Merah Putih yakni tim dari Universitas Airlangga (UNAIR), Institut Teknologi Banding (ITB), Universitas Indonesia (UI), Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman BRIN, Universitas Padjadjaran, dan tim LIPI yang sudah melebur dengan BRIN.
Sebelum masuk uji klinis fase 1, vaksin merah putih sudah melewati uji pra klinik 1 dan 2 dari BPOM. Sebanyak 90 relawan dengan rentang usia 18 sampai 60 tahun terlibat dalam uji klinis fase 1 ini.
Jika uji klinis fase 1 ini sukses, fase 2 akan dilakukan dengan melibatkan 400 relawan dan fase ketiga 5.000 relawan. Setelah semua tahapan uji klinis ini berhasil, vaksin Merah Putih bisa disuntikkan ke masyarakat umum pada pertengahan tahun 2022. Vaksin Merah Putih juga sudah mengantongi sertifikat halal 7 Februari 2022 sampai 6 Februari 2026. Disarikan Oleh MSLP
Sumber