Virus Corona AY.4.2 sudah ditemukan di Singapura dan Malaysia. Dua kasus pertama di Malaysia datang dari siswi yang baru saja pulang dari Inggris.
Corona AY.4.2 atau varian ‘Delta Plus’ ini memang belakangan menjadi salah satu pemicu peningkatan kasus COVID-19 di Inggris. Inggris memasukkan subvarian Delta AY.4.2 ke dalam kategori varian yang dipantau.
Sama-sama sudah melaporkan Corona varian ‘Delta Plus’ AY.4.2, bagaimana kondisi dua negara tersebut?
Baca juga: COVID-nya Nggak Konsisten, RI Buka Peluang Tes PCR Lagi untuk Perjalanan
Singapura
Dikutip dari Channel News Asia, Singapura melaporkan 3.397 kasus baru COVID-19 pada Selasa (9/11/2021). Ada 12 orang meninggal akibat komplikasi virus Corona.
Korban tewas tercatat berusia 58 hingga 95 tahun. Semuanya belum divaksinasi, beberapa karena memiliki riwayat penyakit penyerta. Total kematian akibat COVID-19 di Singapura menjadi 523 orang.
Jumlah kasus baru yang dilaporkan pada hari Selasa terlihat naik dari catatan sebelumnya yaitu 2.470 kasus.
Kasus rawat inap
Ada 1.700 pasien yang dirawat di RS, 300 pasien di antaranya membutuhkan bantuan oksigen. Sementara, 68 pasien membutuhkan perawatan intensif di ICU.
Total pasien kritis sebanyak 72 orang. Keterisian ICU di seluruh wilayah Singapura mencapai 72,4 persen.
Selama 28 hari, ada 91.844 orang yang terinfeksi COVID-19. Berikut rinciannya.
98,7 persen di antaranya tidak bergejala
0,8 persen membutuhkan bantuan oksigen
0,3 persen dirawat kritis di ICU
0,2 persen meninggal dunia
Malaysia
Malaysia kembali mencatat peningkatan kasus COVID-19, ada 5.403 orang yang terinfeksi Corona per Selasa (9/11/2021). Sementara di hari sebelumnya tercatat 4.543 kasus.
Padahal, tren penurunan kasus baru COVID-19 sebelumnya terlihat selama empat hari terakhir. Total kasus COVID-19 di Malaysia mencapai 2.517.173, sementara total meninggal melampaui 7.600 kasus.
Direktur Jenderal Kesehatan Dr Noor Hisham mengungkap ada 534 pasien yang memerlukan perawatan di unit perawatan intensif.
“Dari 534, 263 membutuhkan ventilator untuk membantu mereka bernapas, termasuk 205 kasus yang dikonfirmasi dan 58 lainnya yang dicurigai, mungkin, atau sedang diselidiki,” katanya.
Enam klaster COVID-19 baru juga diidentifikasi hari ini, sementara setengahnya dilaporkan dari tempat kerja. Tiga klaster sisanya terhubung dengan institusi pendidikan tinggi, institusi pendidikan, dan fasilitas holding.
Keenam klaster baru tersebut kini menjadikan jumlah klaster aktif di Malaysia menjadi 314.
Disarikan oleh P.